Subandi (54), ayah Asep, menuturkan usai mendapat penanganan di Puskesmas Saguling, anak lelakinya tersebut sempat dirujuk ke Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK), Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Di RSCK, sambung Subandi, anaknya ditangani oleh dua dokter yakni spesialis anak dan THT. Hasilnya, dia menuturkan, satu peluit ukuran kecil yang tertelan anaknya bersarang di saluran pernapasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hingga kini, dia belum mengantarkan anaknya ke RSHS karena terkendala biaya. Dua bulan peluit bersarang di dalam tubuhnya, Asep kerap merasa sesak napas sewaktu tidur dan berjalan dengan jarak tempuh yang jauh.
"Kadang sedikit sesak kalau nangis dan terdengar suaranya (napas bersuara terompet). Kalau jalan jauh juga suka sesak," tuturnya.
Subandi berharap kondisi Asep kembali normal. "Harapannya, supaya anak sehat," ucap Subandi singkat. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini