"Dan pernyataan Pak SBY seharusnya bukan 'saya tidak berkontestasi dengan Pak Jokowi, Pak Jokowi itu, saya bukan kompetitornya Pak Jokowi'. Harusnya bukan seperti itu, itu kan pernyataan tuduhan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).
Hasto juga meminta Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief tidak mencampuri 'rumah tangga' partai politik lain dan membuat blunder dengan pernyataannya yang menuduh kader PDIP sebagai pelaku perusakan baliho. "Ya kalau kita lihat, Andi Arief itu kan sudah berulang kali membuat blunder ya, kenapa? Kita tidak mencampuri urusan partai lain. Yang membuat blunder kenapa didiamkan terus, apakah punya rahasia sesuatu? Kan kita juga tidak tahu," ujar Hasto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto menyayangkan munculnya tuduhan-tuduhan dramatisasi dan playing victim pascaperusakan baliho Demokrat. Namun, ia menegaskan, hubungan PDIP dengan Demokrat sangat baik, meskipun dalam beberapa persoalan Hasto meminta Demokrat melakukan klarifikasi sebelum membuat pernyataan ke publik.
"Kalau PDIP klarifikasi dulu, misalnya ada pernyataan Pak Wiranto, saya klarifikasi dulu sebelum membuat pernyataan ke publik. Sebelum ada klarifikasi dari Pak Wiranto, saya nggak membuat pernyataan keluar. Karena apa pun, pemimpin itu punya tugas menjaga seluruh suasana kebatinan yang baik, yang rukun, yang optimis, yang menyelesaikan masalah dengan dingin. Bukan menyelesaikan masalah dengan masalah, bukan itu," jelas Hasto.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kecewa baliho selamat datang untuk dirinya, spanduk, hingga bendera Partai Demokrat di Pekanbaru dirusak orang tak dikenal. Dia sedih ada yang melakukan perusakan padahal dirinya tak berkompetisi di Pilpres 2019.
"Saya ini bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat berikhtiar, berjuang, dengan cara-cara yang baik, yang amanah, sesuai dengan yang diatur dalam konstitusi dan UU, tapi kenyataan ini yang kami dapatkan," ujarnya.
Wasekjen PD Andi Arief mengungkapkan, dari pelaku, didapatkan keterangan bahwa 'order' berasal dari PDIP.
"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh pengurus PDIP," kata Andi Arief di akun Twitter-nya dan mengizinkan detikcom mengutipnya, Sabtu (15/12).
Meski demikian, SBY telah meluruskan anggapan dirinya menuduh kubu Jokowi. SBY menegaskan dirinya tak pernah main tuduh.
"Ingat, saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan di balik apa yang dilakukan kemarin (perusakan atribut PD), tidak pernah (menuduh)," kata SBY kepada wartawan dalam acara car free day (CFD) di Jl Sudirman, Pekanbaru, Minggu (16/12/2018). (azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini