Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah, PVMBG, Badan Geologi Agus Budianto mengungkapkan Indonesia merupakan wilayah dengan tingkat bencana pergerakan tanah cukup tinggi. Terutama di wilayah dengan topografi berbentuk pegunungan dan lereng terjal.
Berdasarkan data yang dimilikinya, potensi ancaman bencana pergerakan tanah pada Desember 2018 hingga menjelang tahun baru 2019 diperkirakan masih tinggi. Dari peta prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah di Indonesia pada Desember 2018 dibandingkan bulan November dan 2018 mengalami peningkatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, perlu diwaspadai potensi terjadinya gerakan tanah/longsor di daerah-daerah tersebut utamanya jalur jalan dan pemukiman di perbukitan, pegunungan dan sepanjang aliran sungai serta zona lainnya," kata Agus di kantor PVMBG, Kota Bandung, Selasa (18/12/2018).
Dia menuturkan, pihaknya telah menyerahkan peta rawan bencana pergerakan tanah kepada semua pemerintah provinsi. Peta tersebut diharapkan bisa menjadi panduan penanganan bagi pemerintah daerah dan instansi terkait dalam mengantisipasi potensi terjadinya bencana pergerakan tanah di wilayahnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat untuk berperan aktif memantau kondisi lingkungan agar bencana tersebut bisa diatasi secara dini. Pemerintah daerah harus memastikan kondisi jalur wisata terutama menghadapi libur Natal dan tahun baru 2019.
"Curah hujan meningkat. Jelang liburan ini daerah-daerah wisata harus disiapkan. Jalur jalan yang harus hati-hati sudah kita siapkan dan dikirim ke semua Pemda. Tim kita juga lakukan inspeksi (di lapangan)," ujarnya. (mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini