Guntur Romli Dipolisikan Lagi soal Status FB 'Jemaah Monaslimin'

Guntur Romli Dipolisikan Lagi soal Status FB 'Jemaah Monaslimin'

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 17 Des 2018 19:33 WIB
Foto: Farih Maulana Sidik/detikcom
Jakarta - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli kembali dipolisikan soal status Facebook 'Jemaah Monaslimin'. Dia dilaporkan oleh Srikandi Japri ke Bareskrim Polri karena dinilai menuduh peserta 212 memiliki aliran agama lain.

"Saya sebagai wakil emak-emak ya, karena kami punya ini Srikandi Japri namanya dan kita buka posko di Monas waktu 212. Membaca, saya laporkan si Guntur Romli ya membaca status dia yang begitu. Menurut saya, jelas-jelas menuduh ya, langsung menusuk peserta 212 bahwa dengar-dengar ada aliran baru kayak gitu, ya terus Monaslimin. Itu pokoknya kalimat-kalimat dia dari atas sampai ke bawah tuh ada nabinya, ada agamanya, ada Tuhannya ya sampe 11 juta dibilang kesurupan," kata Wakil Ketua Umum Srikandi Japri, Etty Hadiwati (Pipiet Senja), di Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pipiet mempolisikan Guntur didampingi oleh Sekjen Korlabi, Novel Bamukmin. Guntur dilaporkan karena dinilai sudah menyebarkan kebencian.

"Saya merasa tersinggung sebagai peserta 212. Status dia itu langsung menggejolak dalam dada saya. Saya bilang ini kurang ajar, menyebarkan kebencian," tuturnya.

Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/1634/XII/2018/BARESKRIM. Guntur Romli dilaporkan atas dugaan tindak pidana penghinaan, ujaran kebencian, hate speech (melalui media elektronik) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 156 a KUHP.



Pipiet mempolisikan Guntur sambil membawa barang bukti yang diprint di selembar kertas. Barang bukti yang dia bawa menunjukkan status Facebook Guntur yang diunggah pada 7 Desember 2018.

"Harapan saya, janganlah dibiarkan terus seperti ini. Kalau ini terus dibiarkan seperti ini, ya Allah, gimana ini umat Islam terbanyak di Indonesia masak yang gini-gini saja terus saja bikin runyam, makin diinjak-injak. Itu sih yang mengkhawatirkan saya. Bukan cuma saya, generasi muda kan itu kan gimana. Saya kurang tahu dia agamanya apa, meskipun dia namanya Muhammad," terang Pipiet.

Guntur Romli sebelumnya sudah mengatakan status yang dibuatnya itu hanya atas dasar desas-desus. Status itu tidak ditujukan kepada pihak tertentu.



Menurutnya, umat Islam tak akan tersinggung atas status yang dibuatnya. Sebab, umat Islam bukan jemaah monaslimin.

"Itu kan saya tulis di status saya, 'jemaah monaslimin'. Desas-desus. Karena saya cuma menganggap itu dengar-dengar, ya kan belum tentu bener. Saya nggak tahu ya, apakah ada orang yang merasa atau tidak. Lalu ada orang yang melaporkan," kata Guntur Romli, Kamis (13/12).

"Apakah mereka itu merasa sebagai jemaah monaslimin, yang ibadahnya satu kali dalam setahun, kemudian yang tuhannya subenahu watuulo? Terus nabinya itu hulaihi? Apakah mereka merasa sebagai jemaah monaslimin?" sambungnya. (idn/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads