"Jika ambang batas parlemen adalah 4%, maka hanya ada 5 partai yang di atas 4%. Berarti yang diloloskan itu PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PKB," kata Direktur Infokom ETOS Indonesia Rahmat Saleh di Graha Jurnalis, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).
Survei elektabilitas parpol digelar pada 1-15 Desember 2018 dengan 2.000 responden dari 6 kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, dan Makassar. Responden diambil secara acak menggunakan multistage random sampling.
Margin of error dalam survei ini sekitar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 96%.
Dari survei, tingkat elektabilitas kelima parpol yakni PDIP (21,2%), Gerindra (19,8%), Golkar (16,1%), Demokrat (14,9%) dan PKB dengan elektabilitas 6,7 persen.
"Tetapi apabila margin of error dari survei ini adalah 2,9%, maka amat mungkin muncul partai lain yang juga ikut lolos dari ambang batas parliamentary threshold tersebut. Kalau untuk angka PKB ini kan masih tentatif ya, di sini masih ada juga yang di bawahnya NasDem dan partai sebagainya, bisa saja gitu, kalau misalnya margin of error kami 2,9%," jelas Rahmat.
Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Iskandarsyah menyebut elektabilitas parpol yang disurvei lolos ke DPR tidak lepas dari pengusungan capres dan cawapres. Namun elektabilitas parpol disebut Iskandarsyah masih bisa berubah.
"PDIP kita lihat karena partai ini adalah mengusung inkumben Pak Jokowi, pasti angkanya lebih besar. Yang kedua adalah Gerinda. Gerindra sangat diuntungkan karena partai ini mengusung Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno. Ketiga Partai Golkar sebagai partai pendukung Pak Jokowi. Partai Golkar juga bukan partai baru, partai ini sangat berpengalaman, jadi wajar beliau ini ada di urutan nomor 3," ujar Iskandarsyah.
"Yang nomor 4 adalah Partai Demokrat. Partai Demokrat adalah partai yang sudah dua kali berkuasa 10 tahun di eranya Pak SBY. Yang kelima adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang diuntungkan karena mendorong Pak Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden," imbuhnya.
Berikut elektabilitas parpol berdasarkan survei ETOS Indonesia:
PDIP 21,2%
Partai Gerindra 19,8%
Partai Golkar 16,1%
Partai Demokrat 14,9%
PKB 6,7%
Partai NasDem 3,1%
PAN 2,9%
Partai Perindo 2,6%
PKS 2,3%
PPP 2,1%
Partai Hanura 1,6%
PBB 1,4%
PKPI 1,1%
Partai Berkarya 1.9%
PSI 1,7%
Partai Garuda 0,4%
Tidak memilih 0,2% (azr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini