Adalah Wasekjen PD Andi Arief yang menuding PDIP ikut andil dalam perusakan baliho SBY. Selain itu, diperoleh informasi bahwa pelaku berjumlah 35 orang, yang dibagi dalam 5 kelompok.
"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh pengurus PDIP," kata Andi Arief di akun Twitter-nya, Sabtu (15/16).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak terima, PDIP menepis. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan kadernya di Pekanbaru tersinggung karena tuduhan Andi.
"Ranting di Pekanbaru betul-betul tersinggung oleh pernyataan saudara Andi Arief (Wasekjen Demokrat). Maka Ketua Ranting protes keras. Kenapa Andi Arief tanpa melakukan kajian bersama tiba-tiba melontarkan tuduhan," ujar Hasto seusai acara konsolidasi di Asahan, Sumatera Utara, Minggu (16/12).
PD disarankan menyelesaikan insiden perusakan baliho SBY ke jalur hukum. PD diminta tidak gampang menangis.
![]() |
"Lebih baik menempuh jalur hukum. Yang namanya pemimpin, tidak perlu sedikit-sedikit menangis ya," sindir Hasto.
Menjawab Hasto, Andi mengatakan kader PD menangis karena masih ada 'barbarisme di tengah demokrasi'. Hal itu yang disayangkan elite PD, termasuk istri SBY Ani Yudhoyono.
"Ibu Ani dan para kader menangis karena kaget di zaman seperti ini kok masih ada tindakan brutal. Eman-eman dengan perjuangan reformasi," kata Andi dalam keterangannya, Minggu (16/12).
Terkait perusakan balihonya, SBY menegaskan tidak pernah menuduh PDIP. Dia berharap bukti kuat yang dia miliki bisa digunakan polisi untuk mengungkap kasus tersebut.
"Ingat, saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan di balik apa yang dilakukan kemarin (perusakan atribut PD), tidak pernah (menuduh)," kata SBY kepada wartawan dalalm acara car-free day (CFD) di Jl Sudirman, Pekanbaru, Minggu (16/12). (dkp/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini