Dia bersama anggota DPR dan Badan Keahlian DPR ditemui Direktur AFA Charles Duchaine. Fahri menyatakan pemberantasan korupsi di Prancis masuk ke kerja politik.
"Setelah sekian lama, pada 2016, AFA menghentikan penindakan korupsi dan kini berfokus pada pencegahan. Desain besar dan serius untuk memberantas korupsi," kata Fahri dalam keterangan tertulis, Selasa (11/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan dibahas bahwa pemberantasan korupsi berbasis penindakan tidak mampu memberantas korupsi di Prancis. Itulah sebabnya, sejak 2016, AFA didirikan dengan fokus pada pencegahan korupsi dengan pembenahan sistem secara menyeluruh.
Pembenahan sistem ditujukan untuk mencegah penyimpangan antara entitas-entitas bisnis internasional dan pejabat Prancis. Pembenahan juga dilakukan pada perusahaan-perusahaan swasta Prancis, dengan mengembangkan kebijakan korporat yang mencegah terjadinya korupsi.
"Kunjungan DPR ke AFA adalah dalam rangka menemukan pola dalam memerankan tugas anggota DPR dalam politik antikorupsi," tekan Fahri.
Dalam sistem Prancis, mereka merancang sistem yang pencegahan korupsi yang komprehensif karena mereka melihat itulah masa depan pemberantasan korupsi, sementara penindakan tetap ditangani oleh lembaga penegakan hukum, seperti polisi dan kejaksaan.
Baca juga: Sambutan Kawan dan Lawan Jelang Ahok Bebas |
Tim Implementasi Reformasi DPR RI berada di Prancis untuk melakukan studi mendalam modernisasi DPR, yang saat ini telah menyelesaikan cetak biru dan masuk tahap implementasi. Delegasi DPR RI terdiri dari Sodiq Mujahid (F-Gerindra), Ahmad Riski Sadig (F-PAN), Mafirion (F-PKB), Jazuli Juwaini (F-PKS), Arsul Sani (F-PPP), Muchtar Luthfi (F-NasDem), Lalu Gede Mujahidin (F-Hanura), serta Badan Keahlian DPR dan tenaga ahli. Selain bertemu dengan AFA, DPR bertemu dengan Majelis Nasional (parlemen Prancis) dan partai berkuasa En Marche. (idr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini