"Harapan saya kepada Pak Jokowi dan Pak Prabowo tetap bisa menjaga, untuk tidak melebihi kepatutannya. Insyaallah mudah-mudahan pemilu kita damai, jujur, dan adil," ujar SBY.
Hal tersebut disampaikan SBY kepada awak media seusai makan malam di Angkringan Jaman Edan Jalan Margo Utomo Kota Yogyakarta, Senin (10/12/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasa kan. Pemilu di mana-mana memang memanas ya, tapi saya kira para elit, para pemimpin, Pak Jokowi, Pak Prabowo pasti tahu batasnya ya. Boleh kompetensi itu keras tapi tetap utamakan rakyat kita," paparnya.
SBY lalu mencontohkan kompetisi di pilpres 2004 dan 2009. Kala itu, suhu perpolitikan nasional memang memanas. Namun persaingan antar capres-cawapres tidak sampai memecah belah bangsa.
"Kalau (pemilu) terlalu gaduh enggak baik. Bisa kok dulu 2004 juga kompetensi yang keras saya dengan Ibu Megawati dulu, bahkan dengan Pak Amien Rais, Pak Wiranto, dan Pak Hamzah Haz," ungkapnya.
"Tahun 2009 saya berhadapan juga dulu dengan Ibu Megawati, Pak JK (Jusuf Kalla), juga keras. Tapi kan pada prinsipnya tidak melebihi kepatutannya," pungkas Ketum Partai Demokrat tersebut. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini