"Bukan memindahkan BPN Prabowo-Sandi dari Jakarta ke Jawa Tengah. Bukan itu. Akan tetapi akan dibuat suatu pos atau posko pemenangan yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa," jelas Ketua BPN DIY ini kepada detikcom, Senin (10/12/2018).
"Kalau BPN-nya tetap di Jakarta, tetap di Kertanegara No 6 karena di situ semuanya berkoordinasi (timses) seluruh Indonesia. Akan tetapi nanti kita bikin semacam pos pertempurannya (di tengah Pulau Jawa)," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semula BPN Prabowo-Sandi berencana membuat pos pertempuran di Yogyakarta. Namun setelah ditimbang-timbang akhirnya Yogyakarta batal dipilih, setelahnya BPN memutuskan untuk mendirikan pos pertempuran tepat di pusat kandang banteng, Solo.
"Secara geografi, geopolitik, Solo ini yang paling tepat. Kalau mau ke Semarang cepat, kalau mau ke Yogya gampang, mau sampai ke Banyumas pun masih gampang. Sementara untuk ke timur (Mataraman) kalau dari Solo juga mudah dijangkau," tuturnya.
Setiawan optimis keberadaan pos pertempuran BPN di Solo, Jawa Tengah, akan mendongkrak suara Prabowo-Sandi di kandang Banteng termasuk di DIY. Dia optimis paslon nomor urut 02 tersebut akan unggul dari paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Semula target kita 55:45 (di DIY), kemudian berubah menjadi 60:40. Nah di dalam perhitungan kita untuk mencapai 60:40 salah satu langkah strategis yang harus dilakukan adalah (membentuk) pos komando tempur di Solo," pungkas Setiawan. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini