"Tahun 2016 saya ke Kabupaten Nduga. Karena nggak ada jalan, harus empat hari jalan kaki. Saya pakai heli ke sana. Oleh Kapolri, oleh KaBIN, oleh Panglima TNI tidak diperbolehkan. 'Pak, Bapak jangan ke sana, daerah ini memang masih kondisi yang perlu pendekatan'," kata Jokowi saat menerima peserta konferensi mahasiswa nasional di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/12/2018).
Jokowi mengatakan pada awalnya dia tidak diperbolehkan mengunjungi Nduga. Namun ia ngotot demi bertemu dengan masyarakat sekitar dan melihat kondisi geografis Nduga yang menjadi tempat proyek Trans Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, Jokowi tiba di Nduga. Di sana, ia mengatakan dirinya mendapat kondisi riil di Nduga.
"Saya masuk ke Nduga. Bayangkan saudara-saudara, aspal saja tidak ada. Saya mau ketemu rakyat kita yang di sana. Apa jawaban bupati? 'Pak, rakyat kita ada di distrik-distrik, kalau mau ke sana butuh enam jam jalan kaki'. Terus yang di sini, mau ketemu, saya mau lihat pasar, hanya ada mungkin 80 sampai 90 orang," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI ini melanjutkan bahwa pembangunan infrastruktur di Papua tidaklah mudah. Ia menyinggung peristiwa tertembaknya sejumlah pekerja Trans Papua beberapa waktu lalu.
"Membangun jalanan di Papua itu bukan suatu yang mudah dengan keamanan yang belum terjamin sampai saat ini. Seperti peristiwa kemarin di Nduga," terangnya.
Tonton juga ' Naik Motor Trail, Jokowi Pernah Lewati Lokasi Penembakan di Papua ':
(dkp/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini