Di Sidang Pelarian Eks Bos Lippo, Riza Chalid Dipanggil 'Kepsek'

Di Sidang Pelarian Eks Bos Lippo, Riza Chalid Dipanggil 'Kepsek'

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 06 Des 2018 19:39 WIB
Ilustrasi Pengadilan Tipikor Jakarta (Foto: dok detikcom)
Jakarta - Sekretaris PT Gajendra Adhi Sakti, Dina Soraya, menyebut Riza Chalid sebagai 'Kepsek'. Riza diakui Dina sebagai atasan sekaligus pemilik perusahaan di mana dia bekerja tersebut.

Hal itu disampaikan Dina saat bersaksi dalam sidang dengan terdakwa Lucas. Lucas merupakan pengacara yang dijerat KPK dengan dakwaan membantu pelarian mantan Presiden Komisaris Lippo Group Eddy Sindoro.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Eddy Sindoro bersama Michael Sindoro dan Chua Chwee Chye alias Jimmy terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Indonesia. Namun Lucas meminta bantuan Dina agar ketiga orang itu langsung diberangkatkan ke Bangkok, Thailand tanpa melalui imigrasi.

Dina mengaku mengenal Lucas dari bosnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Riza. Pada saat membantu pelarian Eddy Sindoro dkk itu, Dina mengaku selalu melaporkannya ke Lucas melalui telepon seluler (ponsel) dengan mengirim foto atau video.

"Lapor Pak Lucas dan Kepsek, Kepsek itu siapa?" tanya jaksa pada Dina yang duduk sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2018).

"Kepsek itu atasan saya, Pak Riza," jawab Dina.

Awalnya Dina menduga Riza tahu tentang siasat Lucas membantu pelarian Eddy Sindoro. Namun belakangan, menurut Dina, Riza ternyata tidak mengetahuinya.

"Saya pikir rangkaian bapak (Riza Chalid) tahu, tapi ternyata tidak tahu," ujarnya.

Selain itu, Dina mengaku kerap memanggil Lucas dengan panggilan Prof. Apa alasannya?

"Karena beliau (Lucas) pintar, tapi saya kadang panggil Bapak Lucas," kata Dina.




Lucas Pantau Pelarian Eddy Sindoro via Ponsel

Sebelumnya disebutkan bila Dina rutin melapor ke Lucas selama membantu pelarian Eddy Sindoro. Dina mengaku hal itu memang sesuai dengan perintah dari Lucas padanya.

"Waktu itu ada foto saya kirim ke Pak Lucas, atas permintaan beliau (Lucas)," ujar Dina.

Dalam menjalankan aksinya itu, Dina dibantu staf bandara bernama Dwi Hendro Wibowo alias Bowo. Dina mengaku mengirim foto dan video Eddy Sindoro mulai turun dari pesawat kemudian menunggu di kafe bandara sampai terbang lagi ke Bangkok.

Komunikasi antara Dina dengan Lucas itu dilakukan melalui aplikasi percakapan FaceTime. Bahkan, menurut Dina, Lucas sempat mengomentari penampilan Eddy Sindoro.




"Ada melalui telepon, (Lucas) bilang, 'Kurus sekali dia (Eddy) sekarang'," kata Dina.

Eddy Sindoro merupakan tersangka KPK yang kabur ke luar negeri. Suatu ketika Eddy Sindoro dideportasi dari Malaysia karena menggunakan paspor palsu. Namun Lucas menyarankan agar Eddy Sindoro kabur lagi sesaat setelah tiba di Indonesia.

Lucas pun meminta bantuan Dina untuk mengurus agar Eddy Sindoro bisa kabur dari Indonesia ke Thailand tanpa melewati imigrasi. Siasat pun disiapkan hingga akhirnya Eddy Sindoro melenggang bebas dari incaran KPK. Pada akhirnya KPK menjerat Lucas yang kemudian membuat Eddy Sindoro menyerahkan diri. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads