Muhammad Kamal, generasi kedua pembuat songkok dari Gresik mengaku ada penurunan daya beli sejak beberapa tahun terakhir. Walau belum terasa, tapi sedikit demi sedikit pesanannya berkurang. Pemilik merek BMH itu, juga mengaku kain untuk membuat peci hitam itu masih bergantung pada impor. Pesanan memang biasa membanjir di bulan Ramadhan.
"Iya pak. Permasalahannya bahan bakunya impor. Jadi harganya juga tergantung naik turunnya dolar. Dan bahannya juga kadang sulit didapat," terang Kamal, yang mengaku bersama keluarganya bisa memperoduksi 40 peci per hari dengan harga jual satu peci Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sandi, sentra UMKM seperti inilah yang menjadi fokus utama gerakan ekonomi rakyat Prabowo Sandi.
"Produksi songkok ini, bisa menjadi produksi kebanggaan Gresik, Indonesia, bahkan dunia. Kamal mengaku hanya menjual produksinya berdasarkan permintaan. Belum menggunakan online saja sudah lumayan penghasilannya. Bayangkan jika dimaksimalkan, dengan pelatihan OK OCE. Kami akan membuat OK OCE songkok di sini," teramg Sandi.
Sandi pun meminta Gamal untuk mengambilkan peci ukuran nomor 8 dan memakainya. "Enak dipakai pecinya. Pas. Kata sahabat saya yang sudah menjadi gubernur, pakai peci itu bisa membuat gantengan naik 30 persen," ucap Sandi.
(idr/prf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini