"Salah satu capres hadir pada acara itu. Maka kami melakukan pengawasan secara ketat. Mulai semalaman, kami dari semalam sudah melakukan beberapa pengawasan. Kita sudah sisir beberapa tempat atau lokasi dekat panggung-panggung. Kita lihat apakah ada simbol, simbol peserta pemilu," ucap Ketua Bawaslu DKI Muhammad Jufri ketika dihubungi wartawan, Minggu (2/12/2018).
Jufri memastikan tidak ada atribut atau lambang peserta Pemilu 2019 dalam kegiatan tersebut. Meski demikian, dia menyebut ada orasi-orasi yang disampaikan sejumlah tokoh yang menyinggung tentang capres. Untuk itu, Jufri akan mencoba mengklarifikasi kepada panitia aksi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun setahu saya tidak ada menyebut nama capres, tapi menyebut capresnya. Kalaupun ada yang berteriak-teriak soal capres-capres, itu di luar dari kendali kami. Karena memang ini ribuan yang datang, tidak mungkin kami menyampaikan satu per satu," ucap Jufri.
"Kami masih mengkaji, kami masih mencari informasi-informasi lain apakah memang dalam pelaksanaan ini ada kesengajaan yang dilakukan panitia dalam melakukan ajang kampanye capres. Ini yang akan kami dalami nantinya kalau ada indikasi begitu," imbuh Jufri.
Selain itu, ada pemutaran lagu 'Jokowi si Raja Bohong' dalam aksi itu. Namun Jufri mengaku belum mendengarnya.
"Ini yang kami akan melakukan komunikasi lagi sama panitia nanti, karena saya belum dengar tadi lagu-lagu yang disampaikan karena suaranya berisik semua. Pada dasarnya kita akan lalukan klarifikasi kalau memang ada kegiatan-kegiatan yang berbau unsur kampanye. Karena memang kegiatan itu bukan kampanye," sebut Jufri.
Simak video 'Di Reuni 212, Prabowo: Saya Tak Boleh Kampanye':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini