"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, kemiskinan telah dikurangi sampai satu digit dan Indonesia telah memperkuat jaringan keamanan nasional," kata JK di Plenary Hall Costa Salguero, Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12/2018) waktu setempat.
JK mulanya menyinggung tentang kesepakatan bersama tentang agenda 2030 mengenai pembangunan berkelanjutan. Namun agenda itu juga tetap memiliki tantangan, yakni perubahan iklim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK kemudian membanggakan keberhasilan obligasi syariah yang diterapkan di Indonesia. Bentuk obligasi tersebut dinyatakan JK sebagai yang pertama.
"Dengan bangga, saya ingin mengangkat keberhasilan Green Sukuk Indonesia sebagai obligasi syariah pertama. Inovasi ini bertujuan mengangkat pendanaan swasta untuk pembangunan hijau dan berkelanjutan," ujar JK.
Masih berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, JK kemudian membahas pengembangan ekonomi digital. Indonesia, kata JK, berkomitmen membangun perekonomian yang adil.
"Sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF/Bank Dunia dan ASEAN Leaders Gathering (ALG) baru-baru ini, Indonesia telah mengangkat urgensi untuk mengurangi kesenjangan pembangunan," ujar JK.
Indonesia, menurut JK, bertekad melakukan pembangunan yang inklusif. Tanpa pembangunan yang inklusif, ketidakadilan akan muncul.
"Pada kesimpulannya, izinkan saya menggarisbawahi komitmen Indonesia dalam mencapai SDGs, mengatasi perubahan iklim, dan tidak meninggalkan satu orang pun," pungkas JK. (bag/mae)