Temui Panitia, Tokoh Lintas Agama Nilai Reuni 212 Gerakan Kedamaian

Temui Panitia, Tokoh Lintas Agama Nilai Reuni 212 Gerakan Kedamaian

Faiq Hidayat - detikNews
Sabtu, 01 Des 2018 15:59 WIB
Tokoh lintas agama bertemu dengan panitia acara Reuni 212 di Hotel Alia, Jakarta Pusat. (Faiq/detikcom)
Jakarta - Tokoh lintas agama bertemu dengan panitia Reuni 212 di Hotel Alia, Jakarta Pusat. Mereka ingin menanyakan tujuan pelaksanaan acara yang digelar di Monas besok.

Panitia reuni alumni 212 yang hadir dalam pertemuan ini adalah Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak dan Ketum PA 212 Slamet Ma'arif. Salah satu tokoh lintas agama yang hadir adalah Ketua Badan Musyawarah Umat Nasrani DKI John.


John mengaku senang bisa bertemu dengan pengurus Alumni 212. Menurut dia, Indonesia dilandasi dengan Pancasila dan UUD 1945.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bersyukur siang hari ini bersama teman boleh duduk di sini kami melihat satu momen perlu kumpul bersama. Kedua, merasa keterpanggilan hati nurani negara kita pluralisme, persatuan, dan negara betul dilandasi Pancasila dan UUD 1945," ujar John saat jumpa pers di Hotel Alia, Jalan Raya Cikini, Jakarta, Sabtu (1/12/2018).

Sementara itu, pendeta dari Gereja ONKP, Etika Hia, mengaku sudah mengetahui tema yang akan diusung adalah persaudaraan, persatuan, dan kemanusiaan. Gerakan Alumni 212 juga berpikir untuk kemajuan bangsa dan negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

"Kami bersyukur diterima pengurus Alumni 212, kami menegaskan bahwa kita bersaudara komitmen Pancasila pedoman kita bersama dan ini merupakan suatu kesempatan baik bisa interaksi dengan saudara saya. Negara Indonesia ditakdirkan menjadi saudara dalam bingkai kebinekaan, pluralisme, dan persaudaraan," jelas Etika.


Di kesempatan yang sama, perwakilan Hindu, Rajit Singh, menyebut acara reuni Alumni 212 merupakan gerakan damai dan tidak memandang suku dan etnis. Karena itu, dia ingin persaudaraan antar-agama selalu terjaga di Indonesia.

"Kami terpanggil secara langsung Alumni 212 dalam pendapat kami gerakan damai tidak memandang suku dan etnis. Dengan ini terpanggil kami karena ini satu membantu persatuan bingkai kebangsaan ini. Saya harap adanya ini datang langsung terpanggil menyaksikan perbedaan sesuai kebinekaan tunggal dan Pancasila. Semoga 212 membawa kedamaian," jelas Rajit. (fai/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads