Ini Alasan KPU Belum Putuskan Tindak Lanjut soal OSO

Ini Alasan KPU Belum Putuskan Tindak Lanjut soal OSO

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 30 Nov 2018 22:51 WIB
Ketua KPU Arief Budiman (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - KPU belum memutuskan tindak lanjut putusan Mahkamah Agung dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait Oesman Sapta Oedang (OSO). KPU mengatakan berhati-hati dalam mengambil keputusan.

"Pertama KPU harus hati-hati karena persoalan ini melibatkan berbagai macam aspek, pandangan berbagai regulasi. Bukan hanya regulasi yang dibuat KPU, tapi juga regulasi yang di luar KPU. Ada UU, termasuk UU yang lain yang kemarin jadi rujukan MA membuat keputusan itu. KPU ketika menindaklanjuti itu mempertimbangkan banyak hal," ujar Ketua KPU Arief Budiman di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).


Arief juga mengatakan saat ini pihaknya memiliki banyak persiapan tahapan yang harus diselesaikan. Hal ini membuat pihaknya kesulitan memenuhi kuorum dalam rapat pleno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, ini kan tahapannya sedang banyak, KPU harus menyelesaikan banyak hal hampir di jadwal yang bersamaan. Jadi kami juga kesulitan mengumpulkan anggota KPU untuk memenuhi kuorumnya," kata Arief.

"Beberapa kali kita memenuhi kuorum masih menghasilkan beberapa opsi. Sampai hari ini kami belum menentukan akan mengambil kebijakan seperti apa," sambungnya.


Selain itu, menurutnya, KPU masih banyak menerima masukan dari berbagai pihak. Dia mengatakan hal inilah yang membuatnya masih memerlukan waktu untuk mengambil keputusan.

"Sementara masukan begitu banyak, mulai ahli hukum tata negara, ahli hukum administrasi, lawyer-lawyer-nya (OSO) juga memberikan masukan pada kita, temen-temen yang bergerak di kepemiluan juga memberikan masukan pada kita. Kami juga membahas semua masukan itu dan memang butuh waktu sampai pengambil keputusan," ujar Arief. (dwia/jbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads