Pantauan detikcom, massa korban Fist Travel menggelar aksi di depan Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018). Massa berdatangan ke lokasi setelah sebelumnya long march dari Masjid Istiqlal.
Massa yang datang kebanyakan mengenakan busana berwarna putih terdiri dari kaum pria dan ibu-ibu. Mereka juga membawa berbagai poster memprotes aset First Travel dirampas negara. Polisi terlihat berjaga di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beberapa poster yang dibawa massa bertuliskan, 'kembalikan aset First Travel kepada kami karena itu adalah hak kami'. Massa yang didominasi kaum ibu juga ada yang berdoa dan melantunkan kalimat tauhid 'Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik...'.
Sejumlah kuasa hukum jemaah First Travel juga hadir di lokasi, salah satunya Riski Rahmadiansyah. Riski mengatakan, penyitaan aset First Travel oleh negara sangat merugikan jemaah.
![]() |
"Jadi diputusan PN itu aset disita untuk negara, itu ngggak masuk akal menurut kita ya, karena memang tindak pidana yang dibuktikan adalah pencucian uang. Tapi pencucian uang itu harus dibuktikan dulu, apa ada kerugian negara di situ. Ternyata tidak ada kerugian negara, justru negara bikin rugi dengan tidak mengeluarkan visa," ujarnya.
"Salah satu kenapa jemaah tidak berangkat, adanya prosedur pengurusan visa yang ribet. Karena dalam Permedag 18 2013 itu diatur jumlah harga visa itu hanya 50 dolar. Tapi coba dicek lagi harga visa itu tidak 50 dolar ketika dijual para provider," sambungnya.
Riski mengatakan, seluruh korban First Travel sangat berharap bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Kita akan minta aset dikembalikan. Kalau memang nanti dikembalikan ke First Travel bersedia untuk berangkatkan semua. Sepanjang dia bisa membuktikan pernah menyotorkan langsung ke First Travel, pasti akan diberangkatkan," ucapnya.
Sekitar pukul 14.30 WIB sejumlah perwakilan massa diundang masuk menemui pihak MA. Mereka berdialog dengan Kabiro Hukum dan Humas MA Abdullah di Media Center MA.
Saksikan juga video 'Korban Minta Transparansi Soal Aset First Travel':
(hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini