"Jadi perlu saya sampaikan dengan tanggul mangkrak, itu kan awalnya program kepemimpinan Ahok. Nah pada saat itu bangunan warga kami permukiman di tengah kali sangat padat. Jadi kena program normalisasi kali sehingga direlokasi ke rusun yang di sebelahnya," ujar Ketua RT 17/RW 019 Muara Baru, Tarso
"Sampai sekarang setelah Pak Ahok tidak jadi gubernur, program perbaikan baik jalanan atau tanggul itu tidak dilanjutkan karena pemimpinnya kan sudah berganti," lanjut Tarso.
Baca juga: Duh! Kali Gendong Penjaringan Penuh Sampah |
Tarso tak tahu penyebab tidak dilanjutkannya pembangunan tanggul Kali Gendong. Hingga saat ini tidak ada pemberitahuan dari Pemprov soal kelanjutan tanggul.
Tanggul menurut Tarso dulunya direncanakan dibuat sepanjang 1,5 km dimulai dari pintu air waduk Pluit. Tarso menyebut saat ini baru terbangun 500 meter.
![]() |
"Kurang lebih khusus yang di wilayah saya dari pintu air sampai mangkrak ke samping saya itu sudah dibangun 500 meter. Yang belum 1 km, termasuk meliputi tiga RT yaitu 019, 017, dan 016," katanya.
Sementara saat ini kondisi sisi Kali Gendong yang belum dibuat tanggul, penuh sampah. Warga disebut membuang sampah sembarangan.
"Mengenai sampah memang dari sampah permukiman. Memang saya nyatakan bahwa kepedulian masyarakat ini sudah terbiasa buang ke kali," katanya. (eva/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini