"Itu sudah kami bicarakan dengan Kementerian Polhukam. Itu kaitannya adalah bagaimana masalah wawasan kebangsaan dan juga bela negara, dan itu sudah kami pertimbangkan. Kalau saya dengan prinsip sangat senang sekali supaya radikalisme tidak masuk di dalam kampus," kata Nasir di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2018).
Nasir berpendapat semestinya masalah radikalisme dan korupsi harus diselesaikan. Dengan begitu, tinggal menyiapkan generasi muda menghadapi persaingan global.
"Kita itu harus take off, harus menghadapi persaingan global yang begitu dahsyat. Tapi kalau kita masih berkonflik di bawah terus nggak selesai-selesai. Masalah korupsi dan radikalisme harus kita selesaikan dan kita harus menuju ke persingan global," ujarnya.
Sebelumnya, Kemendikbud berencana mengembalikan mata pelajaran PMP. Mata pelajaran era Presiden Soeharto itu dianggap penting untuk menguatkan nilai Pancasila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini