Dukung PMP Dihidupkan, Yenny Wahid: Sudah Pas Banget

Dukung PMP Dihidupkan, Yenny Wahid: Sudah Pas Banget

Samsdhuha Wildansyah - detikNews
Kamis, 29 Nov 2018 12:41 WIB
Yenny Wahid (Samsdhuha Wildansyah/detikcom)
Jakarta - Yenny Wahid mendukung rencana pemerintah mengembalikan mata pelajaran pendidikan moral pancasila (PMP). Menurut dia, generasi muda memang harus memahami betul arti Pancasila.

"Kalau kemudian ini (Pancasila) kita jadikan landasan hidup kita, sudah pas banget. Bangsa lain nggak punya, kita jangan sia-siakan," kata Yenny kepada wartawan di Lapangan Mabes AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).


Putri presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), itu mengatakan bangsa Indonesia harus bangga dan memahami Pancasila. Apalagi sebagai dasar negara, Pancasila mencakup semua kebutuhan bangsa dari aspek kemanusiaan, keadilan, hingga Ketuhanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang dari luar itu kagum, itu memuji Indonesia karena punya Ideologi Pancasila. Ini yang tidak dipunyai negara lain," ujarnya.


Kendati demikian, menurut Yenny, yang terpenting dari wacana menghidupkan kembali PMP adalah upaya pemerintah untuk terus mengajarkan Pancasila sejak dini. Dengan begitu, di masa mendatang, generasi muda tetap dapat memegang teguh nilai-nilai Pancasila di tengah globalisasi ini.

"Yang paling penting anak ngerti, mau dibilang apa pun anak ngerti dan bisa ngamalkan dalam kebutuhan sehari-hari. Artinya, keadilan sosial bagi anak itu apa? Kemanusiaan itu apa? Si anak itu harus memperlakukan tetangganya seperti apa. Nah yang gitu-gitu yang harus diajarkan sama anak-anak," tutur Yenny.


Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewacanakan mengembalikan mata pelajaran PMP. Mata pelajaran zaman Orde Baru itu dianggap penting untuk menguatkannya nilai Pancasila.

"PMP akan kita kembalikan lagi karena ini banyak yang harus dihidupkan kembali, bahwa Pancasila ini luar biasa buat bangsa kita, itu mungkin yang akan kita lakukan," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano seusai upacara peringatan Hari Guru di gedung Kemendiknas, Jakarta Pusat, Senin (26/11). (mae/mae)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads