Kemenakan Angkat Bicara soal Stempel 'Soeharto Guru Korupsi'

Kemenakan Angkat Bicara soal Stempel 'Soeharto Guru Korupsi'

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 29 Nov 2018 17:54 WIB
Kemenakan Soeharto, Aryo Winoto (Foto: Pradito R Pertana/detikcom)
Bantul - Mendiang Presiden ke-2 RI, Soeharto 'distempel' oleh Wasekjen PDIP sebagai guru korupsi di Indonesia. Menanggapi pernyataan tersebut, kerabat Soeharto di Bantul menilai pernyataan tersebut dilontarkan sebagai sensasi politisi menjelang Pilpres 2019.

"Sekarang orang omong itu kadang-kadang tidak dipikir ini apa sebenarnya, mungkin (pernyataan Soeharto guru korupsi di Indonesia) untuk bikin sensasi saja," kata salah satu kemenakan Soeharto, Aryo Winoto (47), Saat ditemui detikcom di Bantul, Kamis (29/11/2018).

Menurut Aryo, pernyataan Ahmad Basarah itu dilontarkan karena saat ini masuk tahun Politik. Hal itu dapat dilacak muatannya karena dalam pernyataannya mencatut nama Prabowo Subianto yang notabennya saingan dari capres yang diusung PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi sekarang jelang Pilpres, makanya silakanlah. Yang jelas kami keluarga yang ada di Yogya tidak pernah berpikir jelek tentang Pak Harto. Kalau ada orang mau omong jelek silakan, wong itu hak mereka kok," ujarnya.


Sebelumnya, PDIP menilai guru korupsi di Indonesia adalah Soeharto. Hal ini menanggapi pernyataan Prabowo soal korupsi di Indonesia yang dinilai sudah parah.

Menurut Wasekjen PDIP, Ahmad Basarah, negara telah menetapkan pencanangan program pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan disebutkan dalam Tap MPR No 11 Tahun 1998 untuk melakukan penegakan hukum terhadap terduga pidana korupsi.


"Termasuk oleh Mantan Presiden Soeharto. Jadi, guru dari korupsi Indonesia sesuai TAP MPR Nomor 11 Tahun 98 itu mantan presiden Soeharto, dan itu adalah mantan mertuanya Pak Prabowo," ujar Basarah di Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat.


Simak Juga 'BPN Prabowo-Sandi: Era Soekarno dan Soeharto Indonesia Disegani':

[Gambas:Video 20detik]


(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads