Kejadian ini berawal saat sejumlah petugas Dinkes Mojokerto dan Dinkes Jatim mendatangi rumah Masud (30) di Dusun/Desa Sambiroto. Sejak sekitar 10 tahun lalu, Masud mengidap gangguan jiwa.
Kunjungan petugas ini untuk mengecek perkembangan kondisi kejiwaan Masud. Usai sesi wawancara, Masud yang sebelumnya dipasung, dilepas supaya bisa mandi.
"Perangkat desa sini yang merupakan tetangga dari Masud menyuruhnya untuk mandi, tapi Masud tiba tiba mengamuk dengan cara menendang dan membawa pisau yang diambil dari dapur," kata Petugas Latihan Kesehatan Jiwa (PLKJ) Dinkes Mojokerto Nuraini kepada wartawan di lokasi, Kamis (29/11/2018).
Melihat Masud mengamuk dengan membawa sebilah pisau, petugas Dinas Kesehatan pun lari untuk menghindar. Kondisi ini lantas dilaporkan petugas ke Kepala Desa Sambiroto nonaktif Pitung Hariono yang kini menjadi Caleg PKB.
Bukannya mampu meredam amarah Masud, kedatangan Pitung justru membuat pria berambut panjang itu terus mengamuk. Dengan senjata tajam yang sama, Masud menyerang Pitung.
"Pak Pitung berhasil menghindar dari serangan orang gila itu, tapi dia terjatuh saat lari sehingga luka lecet di tangan kirinya," terang Kapolsek Sooko AKP Purnomo.
Usai menyerang orang-orang di sekitarnya, Masud lantas kabur ke belakang rumahnya. Bantuan dari TNI dan polisi pun tiba untuk menangkapnya.
Oleh petugas, Masud diikat kedua tangannya supaya tak bisa mengamuk. Dia lantas dievakuasi ke RSJ Lawang, Malang untuk menjalani perawatan.
"Petugas Dinas Kesehatan datang ke rumah Masud ini karena kunjungan rutin untuk perawatan tiga bulan sekali," tandas Purnomo. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini