KPK Disebut Frustrasi soal OTT, Ini Respons Saut Situmorang

KPK Disebut Frustrasi soal OTT, Ini Respons Saut Situmorang

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 29 Nov 2018 15:56 WIB
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai KPK frustrasi karena terus melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menilai pernyataan Fahri bermaksud baik untuk mendukung pemberantasan korupsi.

Karena itu, KPK menyiapkan konsep Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

"Sebenarnya maksud Fahri itu baik dan bahkan paham apa keinginan KPK, lihat saja pada poin akhir yang bersangkutan kan meminta perlu adanya segera perppu (karena keadaan mendesak). Negara memerlukan perppu yang mengatur kembali bagaimana kita memerangi korupsi," kata Saut saat dihubungi detikcom, Kamis (29/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KPK sedang intens sekali sejak beberapa minggu ini menyiapkan konsep untuk perppu itu, nggak perlu nunggu hasil pilpres. Ini agar presiden hasil pilpres punya komitmen," imbuhnya.






Saut berharap, sebelum Pilpres 2019, KPK sudah memiliki Perppu Tipikor baru untuk mendukung komitmen Indonesia pada konvensi PBB antikorupsi (UNCAC).

Selain itu, Saut menyatakan tak setuju dengan usulan Fahri Hamzah yang menyebut pemerintah membuat lembaga untuk menampung komplain yang berada di satu payung. Sebab, saat ini banyak lembaga yang tumpang-tindih.

"Syukur kalau korupsi besar kecil diurusin KPK saja nggak perlu badan baru atau lembaga baru. KPK malah dalam banyak kesempatan selalu bilang kita ini sudah kebanyakan lembaga tumpang-tindih. Jangan dipisah akan buat buat badan atau lembaga itu paradigma lama," ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan KPK tidak diukur oleh banyaknya OTT. Namun KPK, ditegaskan Saut, tidak mau pegawainya hanya memakan 'gaji buta'.

"Tentang berhasil atau ukuran keberhasilan KPK itu memang bukan diukur oleh OTT, soalnya adalah pegawai KPK nggak mau makan gaji buta," ujar Saut.

Bahkan KPK sudah melakukan berbagai upaya pencegahan. Menurut Saut, salah satunya dongeng anak.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai KPK frustrasi lantaran melakukan OTT berulang kali. Bagi Fahri, KPK gagal jika makin sering melakukan OTT. Menurutnya, indikator keberhasilan KPK seharusnya dengan semakin langkanya perilaku korupsi di Indonesia.

"Artinya, KPK itu gagal. Harusnya kan kalau ketua KPK-nya benar, coba kalian lihat, gara-gara KPK susah kita cari orang korupsi. Alhamdulillah sukses semua udah, nggak ada lagi orang korupsi. Loh Ketua KPK malah bilang 'kalau kita mau setiap hari ada OTT'. Loh, artinya lu gagal dong Bos? Ini orang gagal minta tepuk tangan terus," tutur Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11).


Saksikan juga video 'Imbas OTT, DPR akan Evaluasi Pengawasan terhadap Hakim':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads