"Begitu ada info itu, sepanjang Thamrin semua yang punya tempat ibadah, pengelola itu dikumpulkan oleh Dirjen Pencegahan BNPT," kata Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius kepada wartawan di Hotel Royal Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami beri pencerahan agar (tempat ibadah) dikelola dengan baik, cari khatib yang benar, yang moderat," ujar Suhardi.
Suhardi menjelaskan, BNPT memilih tempat ibadah di kawasan Thamrin sebagai representatif. Eks Kabareskrim itu menyebut, BNPT fokus terhadap aspek pencegahan.
"Kita memang nggak mau ada polemik. Kami selalu tabayun mengecek. Ini sebabnya, masyarakat itu punya hati. Jangan stigmakan agama, itu kan penyimpangan," tutur Suhardi.
"Setiap orang berbicara ceramah kan harus dicek ahli bahasa dan ahli agama, saya ga salahkan benarkan yang penting melakukan pencegahan, menyisir, mengumpulkan dan pesan damai muncul," imbuhnya.
Sebelumnya, BIN menyebut ada 50 penceramah yang menyebarkan paham radikal di 41 masjid. BIN juga sudah melakukan pencegahan.
"Tidak banyak, sekitar 50-an. Ini masih terus kita dekati mudah-mudahan ini bisa," kata jubir Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto, di Restoran Sate Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/). (zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini