JK Soal PMP: Ada Revolusi Mental, Kalau Terlalu Banyak Bingung

JK Soal PMP: Ada Revolusi Mental, Kalau Terlalu Banyak Bingung

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Selasa, 27 Nov 2018 15:14 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus/Foto: Bagus Prihantoro Nugroho-detikcom
Jakarta - Kemendikbud tengah membahas kajian menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Namun menurut Wapres Jusuf Kalla (JK), justru yang penting adalah bagaimana memberikan contoh.

"Itu kan pertama penting PMP, tapi perlu juga dievaluasi cara bagaimana. Kan belum tentu diberikan lagi pelajaran, semua langsung jadi baik. Justru kita berikan contoh pelaksanaan Pancasila gini, keadilannya begini, tuntunannya begini," kata JK saat diwawancara di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).

Menurut JK sebetulnya di Indonesia sudah ada pelajaran serupa yang masih masuk kurikulum saat ini. Bagi JK tak semua hal bisa dimasukkan ke kurikulum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT





"Kita sudah buat itu, tapi tetap aja kan? Karena itu, sekarang ada lagi revolusi mental, kalau terlalu banyak nanti murid-murid bingung nanti," ujar JK.

Mestinya, kata JK, para pejabat memberikan contoh yang baik ke masyarakat. Sehingga masyarakat lebih paham bagaimana pelaksanaan Pancasila seharusnya.

"Tidak dengan dimasukkan kurikulum seakan-akan semua beres. Justru perilaku kita ini masyarakat, pemimpin ini," ujar dia.


Saksikan juga video 'Ketua MPR Setuju Pendidikan Moral Pancasila Dihidupkan Lagi!':

[Gambas:Video 20detik]

(bpn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads