Ketiganya adalah Djohan Prabowo, Sirria Panah Alam dan Agatha Putri Adwitya. Di bawah bimbingan Hadziq Fabroyir PhD, mahasiswa Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini pun membuat aplikasi yang disebut sebagai Bagi Bagi In.
Apa itu? Salah satu anggota tim, Agatha menjelaskan tingkat kelebihan produksi makanan di Surabaya menunjukkan angka yang cukup tinggi. Namun di tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat setidaknya masih ada 155 ribu penduduk miskin yang tidak bisa merasakan makanan dengan layak.
"Fenomena ekstrem ini mengisyaratkan adanya kebutuhan sistem yang dapat menyalurkan kelebihan makanan bagi mereka yang membutuhkan," papar Agatha dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (29/11/2018).
Dalam aplikasi yang mereka ciptakan, terdapat sejumlah menu, di antaranya hunger spot, donasi, poin, dan hadiah. Hunger spot berfungsi untuk menunjukkan lokasi di mana ada warga yang membutuhkan donasi makanan.
"Adapun menu donasi digunakan sebagai media input bagi mereka yang ingin menyumbangkan kelebihan makanannya," terang Agatha.
![]() |
Namun mahasiswi asal Sidoarjo ini mengatakan pengguna aplikasi juga diberi kebebasan untuk menyumbang dalam bentuk uang.
"Hasil donasi berupa uang akan digunakan untuk memenuhi biaya operasional, misalnya biaya pengemasan makanan dan upah untuk pengantar makanan," ungkapnya.
Sementara itu, menu poin dan hadiah sengaja diberikan untuk memacu pengguna agar bersemangat dalam memberikan donasi. "Dengan cara ini kami berusaha memberikan timbal balik yang sesuai bagi para donatur," ujar mahasiswi angkatan tahun 2015 itu.
Lantas bagaimana bisa ambil bagian dan menggunakan aplikasi ini? Menurut Agatha, aplikasi Bagi Bagi In merupakan aplikasi sejenis chatterbot yang menumpang pada aplikasi Line sehingga pengguna tidak perlu meng-install aplikasi ini secara langsung di ponsel mereka.
"Untuk dapat menikmati berbagai fitur Bagi Bagi In, pengguna cukup menambahkan akun Bagi Bagi In di aplikasi Line mereka," ujarnya.
Melalui inovasi tersebut, Agatha dan teman-temannya yang tergabung dalam Tim Djotas III ini berhasil membawa pulang medali perak dalam lomba Karya Tulis Ilmiah Teknologi Informasi dan Komunikasi (KTI TIK) di Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang TIK (Gemastik) 2018, awal November lalu. (lll/lll)