"Salah satu produk unik yang kami pamerkan di sini adalah jamu. Jamu adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan herbal. Dengan pemanfaatan teknologi iradiasi, produk jamu buatan Indonesia telah masuk ke pasar global yang kompetitif," kata Puan, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang disampaikan KBRI Wina, Austria, Kamis (29/11/2018).
Hal itu disampaikan Puan dalam pameran tentang manfaat teknologi nuklir dalam pengembangan industri dan pembangunan ekonomi di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Wina, Austria. Pameran itu dibuka Puan di sela Konferensi Tingkat Menteri tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir yang digelar pada 28-30 November 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke soal pameran tentang pemanfaatan teknologi nuklir, kerja sama antara Indonesia dan Hungaria dalam membangun iradiator gamma yang dinamai Merah Putih dengan kandungan lokal mencapai 84 persen menjadi sorotan. Puan berharap Indonesia punya kemampuan yang lebih baik dalam teknologi tersebut.
"Dengan kapasitas yang semakin baik di bidang ini, Indonesia siap memainkan peran lebih banyak untuk membantu negara-negara berkembang, antara lain melalui Kerja Sama Selatan-Selatan," ujar Puan.
Sementara itu, Deputi Dirjen International Atomic Energy Agency (IAEA) Aldo Malavasi mengapresiasi pameran yang diselenggarakan Indonesia dalam rangka mempromosikan manfaat teknologi nuklir. Dia menyatakan Indonesia telah berkontribusi secara aktif dalam pengembangan dan penerapan teknologi nuklir, tidak hanya untuk kepentingan Indonesia sendiri, tetapi juga untuk membantu negara-negara berkembang lainnya.
"Kami sangat menghargai bahwa Indonesia mengembangkan teknologi nuklir tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membantu negara lain," ucap Aldo. (abw/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini