Ketua Bidang KOKAM dan SAR PP Pemuda Muhammadiyah, Mashuri Masyhuda, menjelaskan bahwa tidak ada tradisi di Pemuda Muhammadiyah yang memasukkan ketua umum lama di kepengurusan baru.
"Di Pemuda Muhammadiyah itu tidak ada tradisi begitu (mantan ketum jadi penasihat). Di Pemuda Muhammadiyah, setelah selesai (masa baktinya sebagai) ketua umumnya, ya sudah. Jadi kita tidak ada penasihat. Penasihat kami ya Pimpinan Pusat Muhammadiyah," jelasnya kepada detikcom di sela proses pemungutan suara pemilihan ketum baru di UMY, Bantul, DIY, Rabu (28/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, apabila ketua umum lama lengser otomatis yang bersangkutan menjadi senior di PP Pemuda Muhammadiyah. Namun mantan ketum tersebut tidak bisa masuk struktural kepengurusan yang baru.
"Enggak bisa. Di mekanisme organisasi memang enggak ada. Mantan ketua umum ya sudah (menjadi) mantan ketua umum," tegasnya mengenai kans jubir paslon Prabowo-Sandi tersebut kembali akan menjadi pengurus Pemuda Muhammadiyah.
Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, mengungkapkan hal yang sama. Secara tradisi ketua umum lama tidak akan masuk kepengurusan yang baru. "Bisanya tidak (jadi pengurus)," pungkas dia.
Simak Juga 'Dahnil Anzar Dihadang Paspampres? Begini Faktanya':
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini