Wiranto menjelaskan gerakan 211 atau 411 memiliki tujuan sama dengan sasaran Ahok yang kala itu dianggap menista agama Islam. "Gerakan-gerakan itu kan sudah punya tujuan. Tujuannya kan sudah jelas waktu itu sasarannya ke saudara Ahok, sudah selesai kan. Kalau sudah selesai nanti ya silakan saja mau demonstrasi lainnya, silakan saja. Tapi kan kalau demonstrasi soal Ahok tidak relevan lagi. Itu masalahnya," tutur Wiranto usai menghadiri apel Danrem-Dandim terpusat di Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) Jalan Supratman, Kota Bandung, Selasa (27/11/2018).
Wiranto menilai gerakan-gerakan massa yang berujung kegiatan reuni malah akan menimbulkan problematik baru. "Reuni gerakan itu kalau semuanya mempunyai reuni, maka negeri ini akan hiruk pikuk," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang terbagus dan saya harapkan masyarakat menjadi bagian dari sukses pemilu. Jangan menjadi bagian dari terhambatnya pemilu, jangan," kata Wiranto.
Hal itu, sambung dia, perlu dilakukan masyarakat lantaran Pemilu bukan hanya milik pemerintah melainkan milik bangsa Indonesia. "Kalau Pemilu sukses, demokrasi kita berjalan lebih maju lagi. Tapi kalau pada saat pemilu kita ricuh, menjelang Pemilu kita ada kekacauan itu kan menandakan bahwa demokrasi kita enggak pernah dewasa," tuturnya.
"Saya mengajak, mengimbau marilah kita bersama-sama menjaga agar Pemilu ini bisa berjalan dengan baik. Kondisi sekarang ini kita jaga dengan baik, suhunya hangat boleh, tapi jangan mendidih," ucap Wiranto menambahkan. (dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini