Tunagrahita Bisa Nyoblos, Timses Jokowi: KPU Punya Pertimbangan

Tunagrahita Bisa Nyoblos, Timses Jokowi: KPU Punya Pertimbangan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 27 Nov 2018 17:26 WIB
Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga (kiri). (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menghargai Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memasukkan penyandang tunagrahita dalam daftar pemilih di Pemilu 2019. TKN percaya KPU memiliki pertimbangan tertentu.

"Kita percaya KPU punya pertimbangan tertentu untuk menghargai disabilitas. Soal ukuran mental itu sampai batas tertentu kan KPU punya ukuran. Dan kami menghargai itu, kami menghargai semua disabilitas," ujar juru bicara TKN Jokowi-Amin, Arya Sinulingga, di Posko Cemara, Jalan Cemara No 19, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).


TKN menghargai hak pilih bagi disabilitas dalam Pemilu 2019. TKN Jokowi-Amin lantas kembali menyinggung diksi 'budek' dan 'buta' yang disampaikan Ma'ruf Amin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan menghargai disabilitas tersebut. Harus konsisten dong mereka ketika Pak Ma'ruf bicara, padahal bukan itu maksudnya. Itu seakan-akan membela disabilitas, tapi ketika kebijakan seperti itu ditentang," ucap Arya.


TKN Jokowi-Amin juga tidak khawatir atas keputusan KPU tersebut. "Tidak khawatir, karena KPU bukan dari pemerintah," ujar Arya.

Sebelumnya, KPU akan mendata pemilih tunagrahita supaya bisa mencoblos pada Pemilu 2019 melalui dokumen kependudukan. Pemilih disabilitas mental akan menjadi perhatian dalam penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang saat ini masih berlangsung. KPU juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial.

"Kita kan pendataan berdasarkan dokumen kependudukan, yaitu punya KTP elektronik atau suket," ujar komisioner KPU Viryan Aziz di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (23/11). (dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads