"Tangkap, proses, ditanya secara baik-baik, diusut. Kalau mereka (Caketum PP Pemuda Muhammadiyah) ada duit dari mana, itu harus ada tim yang mengusutnya," ujar Busyro di sela muktamar yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, Selasa (27/11/2018).
Ada enam calon ketua umum yang akan bertarung untuk mengantikan Dahnil Anzar Simanjuntak di muktamar ke-XVII ini. Muktamar ini berlangsung dari 25-28 November 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai organisasi sipil kayak Muhammadiyah dan sejenisnya itu dirusak oleh kekuatan-kekuatan yang mendestruksi, merusak anak-anak muda ini. Itu sebuah penghinaan yang nyata-nyata kalau terjadi betul-betul (suap)," lanjutnya.
Selanjutnya Busyro memaparkan sejumlah kriteria yang bisa dipakai dalam memilih Ketum PP Pemuda Muhammadiyah yang baru. Pertama, calon tersebut harus memenuhi syarat dan kriteria sesuai konstitusi di PP Pemuda Muhammadiyah.
"Kedua, punya track record yang baik. Ketiga, tidak punya cacat apapun juga, yang nanti berpotensi mengganggu perjalanan Pemuda Muhammadiyah di saat sekarang ini suap sudah semakin sistemik," ujar Mantan Pimpinan KPK tersebut.
"(Budaya suap) Berpotensi (menjadikan) Pemuda Muhammadiyah dan lainnya itu bisa dibeli oleh peleceh dan penghina demokrasi itu. Jangan sampai Pemuda Muhammadiyah itu terbeli, maka syarat ini menjadi penting," lanjutnya.
Untuk mengantisipasi budaya suap, kata Busyro, dibutuhkan partisipasi dari para peserta muktamar. "Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu masyarakat sipil pilarnya itu sejak awal, harus memiliki pimpinan yang betul-betul bermoral, berakhlak," tutupnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini