"Jika kubah lava terus mengalami pertumbuhan, maka guguran lava akan terus terjadi dan meningkat intensitasnya seiring dengan meningkatnya aktivitas kubah lava. Tapi untuk saat ini intensitas guguran masih rendah dengan potensi material yang juga masih kecil sehingga belum membahayakan penduduk," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani.
Hal ini disampaikan Kasbani saat jumpa pers di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Senin (26/11/2018). Kasbani juga menegaskan status Merapi juga masih Waspada atau level 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pemodelan, jika sebagian besar kubah lava saat ini runtuh, maka awan panas dapat meluncur ke arah bukaan kawah di Kali Gendol sejauh 2,2 km. Perhitungan ini berdasarkan asumsi kondisi kubah lava tidak stabil.
"Tapi saat ini kondisinya masih stabil dan pertumbuhan kubah lava tepat di tengah kawah," jelasnya.
Meski demikian, lanjut Kasbani, masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diimbau terus mengikuti informasi pertumbuhan kubah dan guguran lava. Masyarakat diperbolehkan beraktivitas dengan radius lebih dari 3 km dari puncak Merapi.
"Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Dan jangan masuk kawasan radius 3 km yang direkomendasikan steril dari aktivitas apapun," ujarnya.
Simak Juga 'Detik-detik Letusan Freatik Gunung Merapi':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini