Evakuasi 7 ABK Kapal Tujuan NTT yang Tenggelam, Ini Kesaksian Nahkoda

Probolinggo - KM Cahaya Abadi 201 menjadi penyelamat saat kapal barang KM Multi Prima 1 rute Surabaya-Waingapu tenggelam di Selat Bali. Berikut kesaksian sang nahkoda.

"Kapal itu sempat memancarkan kode bahaya dua kali. Kode itu menunjukkan posisi kapal di sekitar Selat Bali," ungkap nahkoda KM Cahaya Abadi 201, Yulius kepada detikcom, Sabtu (24/11/2018).

Menerima kode tersebut, KM Cahaya Abadi yang berlayar dari Sumbawa ke Probolinggo itu langsung berbalik arah dan mengecek kapal yang mengirimkan kode.

Diakui Yulius, mereka sempat melakukan pencarian selama sekitar 4,5 jam hingga akhirnya menemukan serpihan kapal dan muatan yang terapung di sekitar lokasi. Ada pula 7 ABK yang terombang-ambing di lautan dengan mengenakan jaket pelampung.

Ketujuh ABK langsung dievakuasi. Yulius juga sempat menerjunkan ABK-nya untuk mencari ABK KM Multi Prima 1 lainnya yang masih belum ditemukan. Namun pada hari Jumat (23/11) sekitar pukul 04.00 WIB, mereka terpaksa menghentikan pencarian.

"Karena cuaca buruk, kita tidak berani melanjutkan pencarian pak. Kami memilih melaporkan ke petugas setempat dan melanjutkan perjalanan membawa para awak yang selamat," ujar Yulius.

Setibanya di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo pada hari Sabtu (24/11) malam, para ABK yang selamat segera mendapatkan pertolongan medis lanjutan di pos Satpolair setempat.

"Yang jelas kita evakuasi dulu ke tujuh awak kapal yang selamat ini, sambil lalu kita koordinasikan dengan pihak Syahbandar Bali agar melakukan pencarian para korban dengan tim SAR," terang Kapolres Probolinggo AKBP Edwwi Kurnianto terkait 7 ABK KM Multi Prima 1 yang masih hilang.

Berikut ketujuh ABK yang berhasil diselamatkan:

1. Bob Chris Butar-Butar (Parapat, Medan)
2. Rahmad Tuloh (Lamongan)
3. Debiyallah Sastria (Larantuka, Flores)
4. Zainal Arifin (Larantuka, Flores)
5. Benyamin Henuk (Larantuka, Flores)
6. Aldi Hidayat (Bantaeng, Makassar)
7. Haji Jamaludin (Larantuka, Flores) (lll/lll)