Ma'ruf Amin Minta Hoax Jokowi PKI Disetop

Ma'ruf Amin Minta Hoax Jokowi PKI Disetop

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Sabtu, 24 Nov 2018 20:03 WIB
Jokowi-Ma'ruf Amin/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Cawapres Ma'ruf Amin meminta penyebaran hoax disetop. Informasi tak benar menurut Ma'ruf tak boleh dikembangkan.

"Ya sebaiknya berhenti gitu loh, jangan diterus-teruskan sesuatu yang tidak benar itu," kata Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/11/2018).

"Itu sudah dijawab oleh Pak Jokowi kan, bahwa waktu PKI itu beliau masih anak-anak, masih 4 tahun. Saya kira itu sesuatu yang sebenarnya tidak relevan lagi lah, tidak tepat, tidak layak untuk diisu-isukan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT






Presiden Jokowi sebelumnya mengaku 'gerah; diserang isu hoax, terutama soal tuduhan dirinya aktivis PKI. Jokowi heran masih ada orang yang mempercayai isu tersebut.

"Saya kadang sedih kalau sudah masuk tahun politik isinya fitnah, kabar bohong, saling hujat. Coba dilihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah seperti itu, PKI dibubarkan 1965-1966, lahir saya tahun 1961. Berarti umur saya baru 4 tahun, la kok bisa diisukan Presiden Jokowi aktivis PKI. Apa ada PKI balita? Ya kan masih balita, 4 tahun," ujar Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11).

Jokowi menyebut ada 9 juta penduduk Indonesia yang mempercayai isu tersebut. Dia mengaku sudah 4 tahun diserang isu PKI.





"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," papar Jokowi.

"Saya ini sudah 4 tahun diginiin, Ya Allah, sabar, sabar, tapi saya sudah bicara karena ada 6 persen yang percaya berita ini. Enam persen itu 9 juta (penduduk) lebih lo. La kok percaya?" imbuhnya. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads