Pemerintah Kaji Pemberian Sanksi Terkait Sampah Plastik di Laut

Pemerintah Kaji Pemberian Sanksi Terkait Sampah Plastik di Laut

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Jumat, 23 Nov 2018 18:24 WIB
Wapres Jusuf Kalla (Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Jakarta - Bangkai paus sperma dengan perut berisi sekitar 6 kg sampah plastik ditemukan terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pemerintah saat ini tengah mengkaji terkait sanksi pembuangan sampah plastik di laut.

"Sudah ada perencanaannya (aturan limbah plastik), sudah ada rencana untuk tindakannya apa, termasuk juga insentif, untuk apa insentif dan disinsentif pemakaian plastik. Sedang dibahas ini apa sanksinya," kata JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah juga tengah membahas tahapan mengenai aturan limbah plastik, khususnya di laut. Termasuk soal teknologi yang akan digunakan untuk mengurangi sampah plastik di laut.

"Sedang dibahas pemerintah untuk mengurangi limbah sampah plastik itu," ujarnya.

Menurut JK, selama ini pemerintah sudah sering menyampaikan agar pantai dibersihkan dari sampah.

"Kan sudah sering, khususnya Pak Luhut (Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan), berbicara karena Kementerian Maritim jadi tugasnya itu bicara tentang perlunya pembersihan pantai-pantai dari kotoran-kotoran, khususnya plastik," ujar JK.

Sebelumnya diberitakan, bangkai paus sperma ditemukan terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Sampah-sampah yang terbawa arus laut ditemukan bersarang di perut paus.



"Adanya indikasi kematian disebabkan oleh asupan cemaran plastik sampah tersebut bisa saja terjadi, namun tidak dapat dipastikan karena tidak dilakukan pengamatan yang komprehensif, di antaranya karena kondisi paus sudah kode 4 (pembusukan tingkat lanjut), kondisi paus yang sudah tidak utuh," kata Marine Species Conservation Coordinator WWF Indonesia, Dwi Suprapti, saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/11).

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan Indonesia menyumbang sampah plastik terbanyak di dunia setelah China. Sampah plastik menjadi permasalahan besar di Indonesia, bahkan di dunia.

"Kalau kita teruskan begini, tahun 2030 akan lebih banyak plastik daripada ikan di lautan," kata Susi di Kementerian Perikanan dan Kelautan, Kamis (22/11). (nvl/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads