Video yang sebenarnya diunggah pada 2016 itu berisi pemberitaan liputan reporter TV Al-Jazeera. Dalam video itu, dikatakan ada pilot Indonesia yang tidak lulus uji flight simulator di Australia. Namun, sekembali ke Indonesia, mereka mendapatkan lisensi penerbang dari otoritas penerbangan Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan menyatakan, selama ini belum ada pilot Indonesia yang melakukan training di Australia. Karena itu, pihaknya meminta masyarakat tidak ikut menyebarkan video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hengki menegaskan, prosedur penerbitan penerbitan lisensi dan type rating yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah mengacu pada regulasi Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 61 tentang Licensing of Pilots and Flight Instructors sesuai dengan ICAO Annex 1. Kemenhub selama ini juga konsisten terhadap ketentuan penerbangan internasional dalam hal ini terkait lisensi pilot dengan berdasar pada CASR 61 dan ICAO Annex 1.
"Dari siaran pers Ditjen Perhubungan Udara sebelumnya, dijelaskan bahwa pelaksanaan training di luar negeri tidak dapat diajukan perseorangan dan hanya dapat diajukan oleh perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia dan mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yang mana pilot-pilotnya telah diseleksi terlebih dahulu oleh perusahaan penerbangan tersebut," tutur Hengki.
Hengki juga menjelaskan, pilot Indonesia yang merupakan lulusan sekolah pilot di luar negeri sudah memiliki pilot license dari otoritas penerbangan. Artinya melalui ujian terbang (flight check) oleh otoritas penerbangan setempat.
"Selanjutnya pilot tersebut mengajukan pilot license Indonesia melalui proses konversi, yang mana akan melalui pelatihan kembali pada sekolah penerbangan yang ada di Indonesia," katanya.
Video pilot asal Indonesia yang tidak lulus ujian simulator Airbus di Australia itu kembali beredar pascakecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP. Salah satu akun yang menyebarkan lewat Facebook adalah akun dengan nama Agung Soni. Pada 3 November 2018, akun itu mengunggah video tersebut dengan caption:
"Al Jazeera merilis kabar bahwa ternyata pilot di maskapai penerbangan di Indonesia ada yang tidak lulus tes simulator pesawat di Australia. Anehnya, begitu pulang ke Indonesia, mendapat izin terbang. Duh, mengerikan banget. Kementerian Perhubungan harus bisa menjelaskan ini. Ini sama halnya gak lulus ujian SIM, tapi SIM nya dicetak."
Simak Juga 'Ikatan Pilot Sebut Pesawat Masih Transportasi Teraman':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini