"Dia pelanggan, yang inikan masih didalami sebenarnya bukan teman tapi merasa ditemani waktu itu si pelaku," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar kepada detikcom, Jumat (23/11/2018).
Namun, menurut Indra, NR sendiri mengaku tidak mengenali pelanggan yang memberikan tip itu. Karena itu, hingga kini polisi masih kesulitan mencari pelanggan yang memberikan tip tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra juga menyebutkan ada salah satu teman Ciktuti yang mengetahui terkait perjanjian mengenai uang tip itu. Polisi pun memanggil teman Ciktuti tersebut untuk mengetahui sosok yang menitipkan tip ke Ciktuti.
"Kita lagi panggil temannya korban karena teman korban ini yang ajak ke tempat itu. Ini juga bisa jadi saksi kunci soal perjanjian dengan pelanggan (pemberi tip) itu gimana. Ini lagi kita cari, kuncinya di teman korban ini kemarin sedang dicari," ujarnya.
Duit tip pelanggan karaoke ini jadi pangkal cekcok hingga berujung penganiayaan Ciktuti Iin Puspita hingga tewas. Dari keterangan tersangka, pelanggan karaoke menitipkan duit Rp 1,8 juta ke Ciktuti Iin Puspita. Namun Ciktuti Iin Puspita hanya menyerahkan Rp 500 ribu, sedangkan sisanya disebut digunakan untuk kepentingan pribadi.
Cekcok pun terjadi. Kekasih NR, pria berinisial Y ikut menagih sisa uang tip yang dititipkan tersebut.
"Ada pelanggan di tempat hiburan tersebut yang sudah menjanjikan akan memberikan sejumlah uang. Tetapi uangnya itu dititipkan kepada si korban. Dari pihak tersangka, NR meminta uang yang dititipkan kepadanya (korban). Tetapi karena jumlahnya tidak sesuai dengan yang dijanjikan, terjadi percekcokan," jelas Indra Kamis (22/11).
Pembunuhan Ciktuti Iin Puspita terungkap setelah penemuan mayatnya di lemari kamar kos Mampang pada Selasa (20/11). Tersangka menyebut penganiayaan yang menewaskan korban terjadi pada Minggu (18/11) lalu.
Simak Juga 'Sejoli Pembunuh Ciktuti Tiba di Jakarta':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini