Amien Ancam 'Jewer' Ketum Muhammadiyah, Fadli Zon: Bukan Intervensi

Amien Ancam 'Jewer' Ketum Muhammadiyah, Fadli Zon: Bukan Intervensi

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 22 Nov 2018 18:53 WIB
Waketum Gerindra Fadli Zon (Tsarina/detikcom)
Jakarta - Amien Rais berniat 'menjewer' Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir karena membebaskan kader memilih pada Pilpres 2019. Waketum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Amien tidak mengintervensi Haedar.

"Kalau sesama orang dalam itu mengajak, masa intervensi. Itu kan keluarga sendiri maksudnya Pak Amien-nya ya," kata Fadli di kompleks DPR, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).


Fadli menilai wajar saja Amien mengajak Haedar memilih pada Pilpres 2019 karena sesama warga Muhammadiyah. Selain itu, Amien merupakan mantan Ketum Muhammadiyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mengajak kan nggak ada masalah ya, apalagi Pak Amien kan orang dalem. Pak Amien juga adalah sesepuh di sana, mantan ketum lagi. Saya kira sah-sah saja itu internal di Muhammadiyah sendiri. Sah-sah aja tapi kan mereka kan punya mekanisme," ujar Fadli.


Seperti diketahui, Amien Rais mendesak Muhammadiyah bersikap pada Pilpres 2019. Ia bahkan 'mengancam' akan 'menjewer' Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bila kader dipersilakan menentukan pilihan sendiri.

"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan kepada kader untuk menentukan sikapnya pada pilpres. Kalau sampai seperti itu, akan saya jewer," ucap Amien seperti dilansir Antara.


Menurut Amien, bukan merupakan fatwa jika pimpinan menyerahkan keputusan kepada kader mengenai pilihannya sehingga dibutuhkan ketegasan demi terwujudnya pemimpin yang sesuai dengan harapan. PP Muhammadiyah, kata dia, tidak boleh diam saja atau tidak jelas sikapnya untuk menentukan pemimpin bangsa ini pada periode 2019-2024.

Haedar Nashir sebelumnya berbicara tentang Pilpres 2019. Ia meminta warga Muhammadiyah bersikap arif dalam menghadapi perbedaan pilihan politik.

"Perbedaan pilihan politik juga menjadi hak warga Muhammadiyah. Tetapi jangan saling menyalahkan, menghujat, dan menyudutkan pihak yang berbeda. Lebih-lebih dengan menggunakan dalih agama dan atas nama Muhammadiyah," jelas Haedar dalam pernyataan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (24/8). (yld/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads