Kontrakan itu berada di Jalan Swadaya, Kampung Bubulak, RT 3 RW 4, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Tampak garis polisi terpasang di pintu kontrakan tersebut.
Garis polisi terpasang di pintu kontrakan. (Samsudhuha Wildansyah/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kontrakan Nurhadi, ada 6 pintu kontrakan lainnya. Namun, menurut salah seorang warga, Suroh, kontrakan Nurhadi-lah yang paling mahal.
"Kalau yang lainnya Rp 500 ribu, tapi kalau (kontrakan) dia agak mahalan, dia pakai AC. Udah gitu di dalam dia ada kamarnya," kata Suroh saat ditemui di lokasi, Kamis (22/11/2018).
Sayangnya, bagian dalam kontrakan itu agak sulit diintip. Satu-satunya lubang adalah ventilasi di atas pintu yang cukup sempit.
Dari lubang sempit itu, samar-samar terlihat gorden dengan pintu kamar yang tertutup lantaran lampu di dalamnya menyala. Di sampingnya tampak rak, tetapi tidak begitu jelas terlihat apa saja isinya.
Bagian dalam kontrakan yang samar-samar terlihat dari lubang ventilasi. (Samsudhuha Wildansyah/detikcom) |
Bau kamper menguar dari sekitar lokasi. Tampak pula seperti bercak darah dari ruangan di dalam kontrakan. Kamper yang berwarna-warni terlihat di sekitar bercak darah itu.
Dufi dibunuh dengan sadis kemudian dimasukkan ke drum berisi air. Nurhadi dan Sari kemudian ditangkap.
Nurhadi mengaku pembunuhan dilakukan berdasarkan motif ekonomi. Nurhadi dan istrinya kepepet membutuhkan uang sehingga berniat mengambil mobil Toyota Innova milik Dufi. (dhn/dhn)












































Garis polisi terpasang di pintu kontrakan. (Samsudhuha Wildansyah/detikcom)
Bagian dalam kontrakan yang samar-samar terlihat dari lubang ventilasi. (Samsudhuha Wildansyah/detikcom)