Ini Paparan Bupati Anas Soal Inovasi dari Teknologi di Surabaya

Ini Paparan Bupati Anas Soal Inovasi dari Teknologi di Surabaya

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Kamis, 22 Nov 2018 16:28 WIB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Tiap daerah memiliki potensi turut dalam pembangunan nasional. Hal itu diungkapkan Bupati Abdullah Azwar Anas dan melakukan berbagai hal di Banyuwangi seiring dengan pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat.

"Kami mengambil cara, salah satunya dengan program smart kampung. Ketika di beberapa kota ada program smart city, kami pilih smart kampung. Bagi kami, smart kampung menjadi tantangan bagi kita semua," ungkap Anas dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (22/11/2018).

Anas juga memaparkan masuknya industri 4.0 juga membuat pihaknya berbenah. Misalnya dengan menambah akses internet di 172 desa dengan fiber optic. Hal ini untuk mengentaskan kemiskinan melalui teknologi.

"Alhamdulillah, upaya yang dikerjakan dengan Pemda Banyuwangi ini membuat rakyat bisa melayani program ini sendiri. Contohnya, program pengentasan kemiskinan," jelas Anas.

Tak hanya itu, bagi Anas, yang terpenting dalam pembangunan daerah yakni inovasi. Pihaknya telah membuka beberapa warung pintar. Disana, para warga bisa tetap berjualan mie instan hingga kopi namun juga dapat berjualan tiket pesawat dan hotel.

"Kami sedang membangun warung pintar, di mana mereka bisa menjual tiket pesawat dan hotel. Sehingga tidak hanya menjual indomie dan kopi, tapi juga dibuka turis center. Bule bisa masuk ke sini," paparnya.

Anas menegaskan jika tanpa inovasi, tentu semua hal akan terbatas. Karena pemerintahan tak hanya mengandalkan APBN dan APBD saja. Anas mengatakan dirinya bekerja sama dengan berbagai pengusaha dan swasta untuk membuat suatu inovasi yang pro rakyat.

Hal ini berdampak pada perekonomian Banyuwangi. Anas menyebut setiap harinya ada 1.600 orang ke Banyuwangi. Dia juga mengatakan pada akhir pekan, hotel-hotel selalu penuh.

Namun, pihaknya memiliki kebijakan jika baiknya hotel di Banyuwangi harus memiliki nilai kelokalan. Tak hanya itu, untuk menghidupkan perekonomian warganya, Anas juga melarang hotel melati dibangun. Dirinya lebih berfokus pada homestay milik warga.

"Semua hotel di Banyuwangi ada nilai kelokalan, seperti batik. Karena jika yang tidak ada arsitek lokal tidak kami izinkan. Sekarang Bank Indonesia sudah rapat di Banyuwangi, OJK rapat di Banyuwangi. Ada jaksa agung, ada 580 homestay untuk meningkatkan daya saing lapis bawah. Sekarang homestay bisa mudah dipesan lewat online yaitu traveloka," katanya.

Selain itu, jika di beberapa daerah sempat ada penolakan kepada ojek online, di Banyuwangi tidak. Anas justru memanfaatkan ojek online untuk turut mengantar obat untuk orang sakit. Tak hanya itu, dia juga berinovasi ojek online turut mengantarkan rantang kasih kepada warga yang membutuhkan.

"Semua ini masuk ke 40 inovasi publik, gojek juga mengantar rantang kasih, setiap hari kami kasih rantang makanan secara gratis. Inovasi ini tidak menunggu petunjuk dari Jakarta," pungkasnya.



Saksikan juga video 'Kata Bupati Anas soal Proyek di Puncak Ijen yang Diprotes':

[Gambas:Video 20detik]


Ini Paparan Bupati Anas Soal Inovasi dari Teknologi di Surabaya
(fat/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.