"Untuk tahun ini kami membuat beberapa untuk uji coba. Jadi sudah kami bangun itu, di daerah yang kami bangun itu pernah tergenang cukup tinggi. Sekarang sudah selesai kami bangun, tapi kami menunggu kalau hujan bisa benar-benar diserap atau nggak," kata Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Ricki Marjohan kepada wartawan, Kamis (22/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena memang bisa (kurangi banjir), tapi membuktikan dulu nih secara riil di lapangan bahwa itu benar atau nggak, Nah, setelah itu baru kick off. Nanti kalau kick off kami sampaikan melalui Pak Gubernur," katanya.
Ricki mengatakan nantinya semua drainase vertikal akan diterapkan di kawasan padat yang tidak mempunyai drainase di semua wilayah, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Pihaknya berencana membangun 1.333 sumur resapan pada 2019.
"Ke depannya kami rencanakan 1.333 sumur resapan, atau drainase vertikal. Itu 1.300 itu untuk sumur dangkal. Yaitu untuk menghilangkan genangan dan konservasi air. Kemudian ada sumur yang sedang juga. Selain konservasi air, itu nanti memasukkan air ke dalam gorong-gorong untuk mencegah penurunan muka tanah," paparnya.
Anies sebelumnya menyinggung soal drainase vertikal untuk membantu mencegah penurunan tanah. Dia mengatakan programnya tersebut dapat membantu memasukkan kembali air ke tanah.
"Selama pengambilan air tanah itu terus dilakukan dan air tidak dimasukkan ke dalam tanah juga, maka kita akan merasakan penurunan. Itulah sebabnya mengapa sekarang kita masif menyiapkan untuk drainase vertikal. Harapannya pada saat (musim) hujan kita membantu mengisi tanah-tanah kita dengan air yang cukup," papar Anies di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11). (fdu/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini