Cetakan pertama buku 'Paradoks Indonesia' diterbitkan pada Februari 2017. Pada bab awal, Prabowo menulis bahwa ekonomi di Indonesia salah urus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo kemudian mempertanyakan soal cara Tiongkok mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Setelah itu, dia membedah kebijakan yang dilakukan China.
"Menurut kajian banyak ahli ekonomi, pertumbuhan ekonomi Tiongkok bisa begitu cepat karena Tiongkok secara sungguh-sungguh mengimplementasikan prinsip-prinsip state capitalism, atau kapitalisme negara. Artinya, seluruh cabang produksi penting yang menguasai hajat hidup orang banyak, dan seluruh sumber daya alam dikuasai oleh negara," tulis Prabowo.
![]() |
Menurut Prabowo, seluruh BUMN di China dikuasai penuh oleh negara. China, kata Prabowo, menjadikan BUMN sebagai ujung tombak pembangunannya.
"Sementara itu, kita, walaupun bunyi Pasal 33 UUD 1945 hampir sama dengan prinsip kapitalisme negara ala Tiongkok, dalam mengelola cabang-cabang produksi penting yang menguasai hajat hidup orang banyak dan sumber daya alam, kita malah banyak menyerahkan pengelolaan ekonomi kita ke mekanisme pasar," papar Prabowo.
Prabowo memandang ada kesalahan dalam pengelolaan kebijakan ekonomi di Indonesia. Prabowo lalu menyebut China menjalankan kebijakan seperti tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945, namun dia tak secara eksplisit meminta RI mengikuti China.
"Dengan kata lain, kita tidak secara sungguh-sungguh menjalankan Pasal 33 UUD 1945, sementara Tiongkok menjalankannya," ungkap Prabowo.
Saksikan juga video 'Prabowo: SDM Kita kalah dari Singapura, Malaysia, Thailand':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini