Polda Maluku dan Polda DIY telah mengambil keterangan terhadap orang-orang yang diduga mengetahui kasus tersebut. Untuk mengungkapkan kasus tersebut, Polda Maluku telah mengirim tiga personel ke Yogyakarta.
"Polda Maluku bekerja sama dengan Polda DIY mengambil keterangan terhadap orang-orang yang diduga mengetahui dan saat ini beberapa personel kita kirim ke Jogja untuk meminta keterangan korban maupun pelaku," ujar Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat di Mapolda, Rabu (21/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
M Roem menjelaskan, selama tahun 2017 tidak pernah berkoordinasi dengan Polda DIY karena korban tidak pernah melaporkan kasus tersebut dan baru diketahui di media sosial. Polda Maluku telah bergerak dengan mengirim tiga penyidik untuk mengambil keterangan kepada beberapa orang, termasuk korban dan pelaku.
"Kita tidak pernah melakukan koordinasi dari tahun 2017, kenapa? Karena kasus ini tidak pernah dilaporkan oleh korban. Korban tidak pernah melaporkan kasus ini dan kita juga tidak tahu kasusnya. Ini kita baru mulai bergerak setelah muncul di medsos sehingga kita mengambil langkah. Dan proses langkah awal, kita sudah kirim tim dan saat ini sudah berada di Yogya dan mengambil keterangan dari beberapa orang yang dianggap mengetahui," tuturnya.
Dia menyampaikan tidak tertutup kemungkinan untuk mengambil keterangan dari pihak UGM, mulai mahasiswa, pendampingnya, sampai pembinanya.
"Bukan melibatkan tim dari UGM, tetapi kalau membutuhkan dari keterangan UGM, orang-orang yang ada UGM, baik mahasiswanya, pendampingnya, maupun pembinanya, sudah pasti akan diambil keterangan. Setiap orang yang terkait dengan masalah ini, yang kita duga mengetahui masalah ini, kita ambil keterangan. Ada tiga orang penyidik di sana (DIY)," ujarnya.
Simak Juga 'KKN UGM Diguncang Skandal Dugaan Pelecehan Seksual':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini