Tradisi yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun dan secara turun-temurun tersebut diawali dengan salat Maghrib berjamaah lalu dilanjutkan dengan membaca salawat nabi
Seusai salat Isya berjamaah, setiap warga yang hadir berkumpul di serambi masjid, tak peduli tua maupun muda. Mereka bersiap berebut uang koin yang disebarkan oleh takmir masjid dan warga yang ingin berbagi dengan sedekah.
Pecahan uang koin yang disebar pun beraneka ragam, mulai dari Rp 100, Rp 500, Rp 1.000 hingga pecahan Rp 20.000.
Takmir Masjid Wakaf Jamsaren M.Z Anshori (50) mengungkapkan, tradisi sebar koin ini telah digelar sejak ia masih kecil. Tujuannya untuk mengajak anak-anak agar senang berada di masjid dan ikut beribadah.
"Tradisi ini sudah ada sejak saya masih kecil sampai sekarang usia 50 tahun," tandasnya kepada detikcom, Selasa (20/11/2018).
Namun seiring berjalannya waktu, cara ini juga dimanfaatkan oleh warga dan takmir untuk berbagi dan bersedekah dalam peringatan Maulid Nabi.
"Sebenarnya tujuannya adalah agar mengajak anak-anak agar senang berada di masjid dan beribadah, namun juga berbagi dan bersedekah peringati Maulid Nabi," tambahnya.
Warga bersalawat kepada Nabi Muhammad sebelum tradisi sebar koin. (Foto: Andhika Dwi) |
Hal ini diamini salah satu warga, Dewi. Ibu dua anak ini sengaja berbagi dengan cara menyebar uang koin.
"Iya saya sudah lama ikut tradisi sebar uang koin ini. Saya berharap berkah dan rejeki di hari Maulid Nabi dengan bersedekah," ungkapnya.
Lain halnya makna tradisi sebar koin ini bagi Dzaky Maulana (10). Dengan polos, bocah SD kelas IV ini sengaja ikut tradisi sebar koin karena ingin membeli sejumlah mainan dan buku bacaan dari uang koin yang didapatkan.
"Saya dapat Rp 50.000. Lumayan, nanti buat beli mainan, buku dan jajan," kata Dzaky.
Tradisi sebar koin hanya berlangsung selama 30 menit. Setelah itu, baik jemaah maupun takmir Masjid menikmati makan malam bersama sebagai wujud syukur dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini.
Simak Juga 'Keseruan Tradisi Keresan Peringati Maulid Nabi, Seperti Apa?':
(lll/lll)












































Warga bersalawat kepada Nabi Muhammad sebelum tradisi sebar koin. (Foto: Andhika Dwi)