Grace Natalie soal Perda Syariah: Pidato Kami Dipelintir!

Grace Natalie soal Perda Syariah: Pidato Kami Dipelintir!

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 19 Nov 2018 17:42 WIB
Grace Natalie (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyebut ada pihak yang menyalahartikan pidatonya soal Perda Syariah. Menurut Grace, karena penyalahartian itu, muncul isu yang menyatakan PSI partai antiagama.

"Petikan pidato kami diambil secuplik saja, bahkan dipelintir. Maka sampailah ke tangan seperti Bro Topan (Topan Prarama Siregar), termasuk yang Bro sebutkan tadi (masyarakat yang menolak) hingga menganggap PSI seolah-olah menolak, bahkan narasi dibuat antiagama," ucap Grace kepada wartawan di kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Grace menjelaskan maksud dari pidatonya yang menyinggung Perda Syariah adalah kesetaraan semua agama di depan hukum dan peraturan pemerintah. Kesetaraan itu, sambung Grace, adalah yang dijamin konstitusi dan Pancasila.

"Esensi dari pidato itu, kami kembali ke konstitusi bahwa hak semua warga negara punya hak menjalankan ajaran agama di mana pun mereka berada dan itu sudah sesuai konstitusi kita," ucap Grace.

Grace menegaskan PSI akan menolak aturan yang mengebiri hak rakyat. Dia menuturkan PSI ingin rakyat mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut.




"Kami menolak atau tidak mendukung, kata persisnya tidak mendukung peraturan daerah, apalagi atasanamakan agama dan reduksi hak warga negara lain. Yang PSI perjuangkan adalah setiap warga negara di Republik Indonesia ini, lakukan ajaran agamanya tanpa ada halangan atau malah dipersekusi gara-gara itu," papar Grace.

Grace lalu mengutip data dari Komnas Perempuan. Berdasarkan data Komnas Perempuan, ada 400 perda diskriminatif yang mengatasnamakan agama.

"(Komnas Perempuan) menemukan 421 perda diskriminatif yang memang mayoritas atasanamakan agama. (Pasal) 333 dari 421 perda justru menyasar perempuan. Dari pembatasan aktivitas, pembatasan pakaian, pembatasan jam malam," ucap Grace.

Dia menyarankan agar setiap produk hukum dibuat tanpa mengaitkan dengan agama. Grace mengimbau agar produk hukum dibuat secara universal.

"Buat saja product hukum yang universal, bukan parsial. Kalau melarang prostitusi, buat UU yang larang pelarangan manusia, buat detail. Kan bisa universal dan tidak perlu atasanamakan agama tertentu," kata Grace.

Sebelumnya, pada HUT PSI ke-4, Grace mengatakan PSI akan mencegah diskriminasi dan tindakan intoleransi. Selain itu, menurut Grace, saat ini tidak boleh lagi ada penutupan rumah ibadah secara paksa.

"PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindak intoleransi di negeri ini," kata Grace Natalie di ICE BSD Hall 3A, Tangerang, Minggu (11/11).

"Partai ini tidak akan pernah mendukung perda Injil atau perda syariah, tidak boleh lagi ada penutupan rumah ibadah secara paksa," sambungnya. (zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads