Setiap transaksi esek-esek itu berlangsung di kamar indekos yang disewa salah satu muncikari, pria inisial WS alias Papih. Seorang PSK mengaku dapat menggaet sedikitnya lima pria hidung belang per harinya.
Baca juga: 2 Muncikari PSK 'Sukabumi Asyik' Ditangkap |
Modus PSK ini tidak langsung menjurus ke transaksi seks. Tapi juga kerap berkedok jasa pemandu lagu (PL) di sejumlah tempat karaoke.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas para tamu diperoleh lewat transaksi online menggunakan jasa akun yang dibuat papih. "Omzet mereka menggiurkan. Satu tamu untuk jasa seksual, mereka memberikan tarif 500 ribu rupiah. Sehari bisa dapat lima tamu. Sementara untuk hari libur atau akhir pekan bisa sepuluh sampai 15 tamu," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo.
Dari jumlah Rp 500 ribu tersebut dipotong Rp 100 ribu untuk uang admin 'Sukabumi Asyik' dan ongkos sewa kamar indekos milik Papih. Polisi mengumpulkan belasan perempuan PSK yang dikendalikan Papih via Twitter. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan dan berstatus sebagai saksi.
Usia perempuan yang terlibat prostitusi online rata-rata mulai 17 tahun hingga 28 tahun. Ada yang ikut praktik prostitusi, PL, hingga berperan sebagai 'pengasuh'.
"Foto vulgar mereka sengaja dipasang di akun Twitter tersebut untuk menarik pria hidung belang. Mereka mengaku kaget tiba-tiba fotonya ada di dalam akun tersebut tanpa sepengetahuan mereka," kata Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota AKP Budi Nuryanto.
Saksikan juga video 'Pasangan Mesum dan PSK Diciduk Petugas di Makassar':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini