"Jenis bambu. Sampah lainnya jenis sampah pada umumnya. Kayu, ranting. Ada juga sampah-sampah plastik, kertas. Paling banyak bambu," ujar Kabid Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup Bekasi, Masriwati, ketika dihubungi, Senin (19/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kemungkinan orang yang membuang sampah bambu yang tidak berguna lagi ke sungai," ujarnya.
Masri mengatakan 15-20 personel diterjunkan mulai Jumat (16/11) hingga hari ini (19/11). Masri memperkirakan total sampah yang telah diangkat sekitar 10 ton.
Masri mengatakan sampah bambu yang telah diangkut akan di buang ke TPA dan ada yang akan dimanfaatkan. "Sebagian mau dimanfaatkan untuk bambu-bambu. Sebagian dimanfaatin warga sekitar, termasuk mau diangkat ke TPA," ujar Masri.
Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cilengsi-Cikeas (KP2C), Puarman, mengatakan sampah batang bambu telah ditemukan di Kali Cikeas mulai hari Rabu (16/11). Puarman memperkirakan volume sampah mencapai 2.000 meter kubik.
"80 persen bambu, 10 persen kayu biasa, 10 persen lagi sampah rumah tangga. Bambunya itu bambu yang sudah dipotong-potong. Berarti ini ada yang ngebuang," ujar Puarman di Puri Nusaphala, Jatiasih, Kota Bekasi.
Pantauan detikcom di lapangan, terlihat tumpukan sampah jenis batang bambu diangkat dari bantaran kali ke sebuah truk. Masih terlihat beberapa sampah jenis batang bambu di Kali Cikeas. Selain bambu, terlihat sampah kertas dan plastik. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini