"Mereka kan menjual barang-barangnya dengan merek pribadi, tapi kita tidak bisa menjual merek pribadi kepada orang-orang di Inggris karena mereka tidak mengenalnya. Jadi saya menyatukan mereka dalam satu merk yaitu Red Hot Java," kata Gary saat di Gedung Siola Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (18/11/2018).
Gary memaparkan di Inggris, sesuatu yang hot berarti hal-hal yang trendy. Karena sedang tren, biasanya akan melejit seperti erupsi gunung merapi atau Red Hot.
"Hot itu berarti trendy, sesuatu seperi Hot Fashion, semua orang menginginkan sesuatu yang Red Hot. Di Inggris, erupsi dari gunung berapi disebut Red Hot Lava. Karena dari Jawa, makanya saya panggil Red Hot Java. Jadi orang-orang di Liverpool sana mengenal Red Hot Java yang berasal dari Surabaya," paparnya.
Namun, Gary mengatakan setiap dia memesan 100 baju jumputan, hanya ada 30 stok jumputan saja yang dikirim. Dia pun berharap pelaku usaha hingga pemerintah bisa meningkatkan hal ini karena Gary ingin membantu mempromosikan batik jumputan di Liverpool.
"Yang sudah saya lakukan adalah membeli sendiri barang-barang tersebut. Dan saya memiliki beberapa orang untuk mempromosikan barang-barang tersebut di Inggris terutamanya di Liverpool. Namun saat ini jumlahnya sangat sedikit. Saat saya memesan 100, saya tidak pernah mendapat 100. Saya hanya mendapat 30 produk. Saya butuh lebih karena saya tidak bisa menjual produk dengan stok sedikit," pungkas Gary. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini