"Ini pengusaha di Semarang mengatakan kepada saya, 'Pak, saya punya rumah sakit, saya sudah nombok Rp 110 miliar, belum dibayar oleh pemerintah, oleh BPJS'. Satu rumah sakit Rp 110 miliar, bagaimana dia harus nombokin?" ujar Prabowo, Sabtu (17/11/2018).
Baca juga: Geram Jokowi Dijawab BPJS Kesehatan |
Hal ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya di Kampung Sukaraja, Desa Jatisari, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat. Prabowo prihatin dengan kondisi yang disampaikan pengusaha tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah serupa sebenarnya sudah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyinggung soal pembayaran utang rumah sakit dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kata Jokowi, seharusnya urusan itu tidak sampai diurus oleh dirinya.
Jokowi menceritakan, dia kerap berkunjung ke rumah sakit daerah untuk mengkonfirmasi persoalan yang dialami sekaligus mencari solusi. Jokowi mengatakan, saat blusukan ke rumah sakit tersebut memang sengaja tidak menggandeng Menteri Kesehatan ataupun Dirut BPJS agar memperoleh pendapat yang murni.
"Saya tuh tiap hari di lapangan ke Bandung nggak ngomong sama protokol masuk Rumah Sakit Hasan Sadikin. saya mau cek layanan kesehatan. Di Papua, Nabire nggak ada rencana RS saya masuk ke RSUD Nabire. Saya ingin cek urusan KIS pelaksanaan komplain seperti apa. Saya dengerin, tapi saya nggak ngajak Bu Menkes dan Dirut BPJS, nanti dirutnya pada takut. Saya pengen suara yang orisinal, dari bawah. Masak, setiap tahun harus dicari solusi. Mestinya udah rampung di Menkes, Dirut BPJS. Masak, urusan pembayaran utang rumah sakit sampai presiden. Ya kebangetan," ujar Jokowi saat membuka Kongres Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di JCC Senayan, Rabu (17/10).
Simak video 'Ribut-ribut Rumah Sakit Nagih Klaim, Ini Upaya BPJS':