Sandiaga Cicipi Kupat Tahu Magelang Langganan SBY

Sandiaga Cicipi Kupat Tahu Magelang Langganan SBY

Pertiwi - detikNews
Sabtu, 17 Nov 2018 16:57 WIB
Foto: Pertiwi/detikcom
Magelang - Kuliner khas Magelang, kupat tahu, rupanya menarik minat calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno. Sandiaga memilih warung Kupat Tahu Pojok, langganan mantan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kupat tahu ini enak benar. Antara manis dan pedas, nyamleng enak tenan," ujar Sandi begitu merasakan kupat tahu buatan Kuntari itu.

Kupat tahu sendiri merupakan makanan campuran tauge, tahu, ketupat dan disiram dengan bumbu kacang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Magelang, warung Kupat Tahu Pojok menjadi salah satu langganan para tokoh dan pejabat. Warung milik Kuntari tersebut dirintis oleh ayahnya sejak jaman Jepang. Nama pojok, karena ayahnya dengan pikulan jualan di pojok Alun-alun Kots Magelang.

Baru tahun 50-an sang ayah membuat warung di Jalan Tentara Pelajar. Sejak itu, hingga kini warung tidak pernah berpindah.

Keberadaan tempat-tempat kuliner semacam warung pojok, kata Sandi, mampu menyerap lapangan kerja, menghidupi masyarakat sekitarnya, dan meningkatkan pendapatan daerah.

"Setiap kota di Indonesia punya tempat kuliner seperti ini. Ini menjadi potensi untuk penyediaan dan penciptaan lapangan kerja. Denyut ekonomi masyarakat ada di tempat -tempat kuliner seperti Tahu Pojok Magelang ini," kata Sandi.

Dia mencontohkan, para wisatawan yang berkunjung ke Magelang akan secara otomatis juga menikmati kuliner maupun kebutuhan lainnya.

"Ini dampaknya meningkatkan pendapatan daerah, membuat ekonomi berputar," jelas Sandi. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads